Jalan-jalan di Alam Dapat Memberi Ketenangan Pikiran

Jalan-jalan di Alam Dapat Memberi Ketenangan Pikiran

Jalan-jalan di Alam Punya Sejumlah Manfaat (Gambar: Pixabay/Pexels)

Apakah anda orang yang suka berjalan-jalan di hutan sendirian? Atau anda orang yang suka jalan kaki menyusuri sungai atau taman? Jika iya mungkin kebiasaan ini anda pertahankan saja. Berdasarkan studi terbaru, jalan-jalan di alam dapat membuat anda lebih tenang dan melatih otot kaki anda untuk berjalan lebih cepat.

Namun bukan itu saja manfaat jalan-jalan di alam. Menurut peneliti ada sejumlah keuntungan lain berupa kesehatan fisik dan mental yang baik. Selain itu jalan kaki juga dapat bermanfaat bagi kognisi anda, seperti yang dikutip dari Science Alert (8 Januari 2021).

Hal itu terungkap dalam penelitian berjudul “Visual Exposure to Environmental Scenes Impacts Cognitive Load and Human Gait Kinematics”. Penulis utamanya adalah D. Burtan dari University of Bristol. Penelitian ini dimuat dalam jurnal Royal Society Open Science.

 Gaya Berjalan dan Muatan Kognitif

Sebetulnya sudah banyak penelitian mengenai manfaat jalan-jalan di alam yang mengindikasikan manfaatnya. Namun studi terbaru ini menyatakan bahwa manfaat tersebut sudah dapat dirasakan ketika anda melakukannya.

Inilah yang membedakan studi tersebut dengan sebelumnya, dimana studi sebelumnya lebih banyak berkesimpulan bahwa manfaat jalan-jalan baru terasa sesudahnya.

Kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti membandingkan dua pendekatan, yaitu berjalan kaki di laboratorium dan di alam untuk melihat perbedaannya. Ada sekitar 65 siswa universitas disana yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Mereka juga mengukur kecepatan dan waktu reaksi ketika pertama kali mereka berjalan. Tujuannya yaitu untuk melihat beban kognitif yang muncul diantara kedua pendekatan tersebut.

Fokus utama penelitian ini adalah membandingkan antara gaya berjalan dan muatan kognitif. Keduanya dianggap oleh peneliti berkorelasi penting dalam manfaat jalan-jalan.

Dalam penelitian ini peneliti juga membandingkan bagaimana perbedaan jalan-jalan di area urban dengan di alam. Mereka semua diukur sama yaitu ketika berjalan sejauh 15 meter (49 kaki). Hasilnya mereka menemukan sejumlah perbedaan diantara keduanya.

Apa Bedanya Jalan-Jalan di Alam dan di Area Perkotaan?

Pada eksperimen pertama, seseorang yang berjalan kaki di area urban atau perkotaan cenderung kehilangan kepuasan maupun ketenangan secara psikologis. Hal ini dikarenakan otak cenderung memproses lebih lama stimulus visual.

Sebaliknya, ketika anda jalan-jalan di hutan secara natural lebih mudah dan mengurangi stress pada proses di otak. Para partisipan banyak merasakan ketidaknyamanan ketika berada berjalan di area urban, mengindikasikan muatan kognitif yang lebih berat.

Pada eksperimen kedua, partisipan ditanyai seputar perbedaan penglihatan untuk melihat seberapa stres partisipan melihat bentuk. Hal ini untuk memastikan bahwa memang ada perbedaan ketika seseorang jalan-jalan di hutan maupun  di area perkotaan.

Mereka diperlihatkan gambar bentuk visual dan gambar alam di komputer. Mereka berkesimpulan bahwa seseorang akan lebih merasa terganggu melihat gambar perkotaan ketimbang gambar yang lebih sederhana.

Hal ini dikarenakan gambar perkotaan cenderung mengacaukan otak dan membutuhkan banyak waktu untuk memprosesnya di otak.

“Anjuran ini memberi kesan bahwa terdapat sebuah relasi yang kompleks antara proses visual rendah dan tinggi yang terlibat dari dampak lingkungan terhadap pemrosesan kognitif,” ujar peneliti yang terlibat dalam penelitian ini.

 

Sumber:

Science Alert/Carly Cassella

Royal Society Open Science

Tinggalkan komentar