Pantang Lupa dengan Sejarah Sumpah Pemuda

sejarah sumpah pemuda

Peringatan peristiwa sumpah pemudah baru saja terjadi beberapa hari lalu tepatnya di tanggal 28 Oktober 2023. Peristiwa bersejarah ini sudah sepatutnya menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan Indonesia yang selalu terkenang baik pada kaum muda maupun mereka yang sudah tua. Sejarah sumpah pemuda membuktikan bahwa para muda-mudi bangsa mampu memberikan efek yang signifikan terhadap perjuangan bangsa. Bahkan, tanpa adanya peran para pemuda Indonesia kemerdekaan bangsa ini akan makin sulit terwujudkan.

Sumpah pemuda menjadi bagian dari sejarah panjang kemerdekaan bangsa Indonesia yang harus semua warga negara Indonesia ketahui tanpa terkecuali. Di zaman yang makin modern ini, seharusnya para generasi muda tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan informasi mengenai sejarah-sejarah bangsa seperti ini. Dengan demikian mereka, para kaum muda, bisa mengetahui seperti apa negara dan bangsanya sendiri. Nah, ulasan kali ini membahas mengenai sejarah dari sumpah pemuda secara singkat. Silakan simak pembahasannya untuk mengingat kembali atau mengetahui sejarah penting tersebut!

Mengenai Sejarah Sumpah Pemuda

Bila membicarakan mengenai sumpah pemuda, Anda tentunya sudah tidak asing lagi. Sumpah pemuda merupakan salah satu sejarah Indonesia yang menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia. Anda bisa menemukan sejarah ini di buku-buku sejarah mulai dari jenjang sekolah tingkat dasar hingga sekolah menengah atas. Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa sejarah sumpah pemuda merupakan sejarah penting yang harus anak bangsa ketahui dan ingat selalu.

Baca juga: Dibalik Sejarah Emas Monas

Kelahiran sumpah pemuda ini berawal dari gagasan PPPI yang merupakan singkatan dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia. Ini merupakan organisasi yang beranggotakan para pelajar yang tersebar dari seluruh penjuru Indonesia. Dari gagasan PPPI ini terjadilah 3 buah rapat di tiga gedung yang berbeda dan pada akhirnya mencetuskan sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Berikut ini merupakan uraian singkat mengenai rapat-rapat yang PPPI lakukan dan juga hasilnya.

Rapat Pertama pada Sabtu, 27 Oktober 1928

Pada rapat pertama ini, Soegondo Djojopoespito yang merupakan ketua dari Kongres Pemuda menyatakan harapannya untuk memperkuat semangat persatuan dari para pemuda Indonesia. Soegondo Djojopoespito menyampaikan harapannya tersebut ketika memberi sambutan di rapat pertama Kongres Pemuda ini. Rapat pertama dari Kongres Pemuda ini berlangsung di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB).

Selanjutnya, Mohammad Yamin menyampaikan arti dan hubungan persatuan dengan pemuda di rapat tersebut. Beliau berpendapat bahwa ada 5 faktor yang dapat memperkuat persatuan bangsa Indonesia. Lima faktor tersebut adalah faktor sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan juga kemauan.

Rapat Kedua pada Minggu, 28 Oktober 1928

Sejarah sumpah pemuda berlanjut pada hari rapat kedua Kongres Pemuda. Hari kedua rapat Kongres Pemuda berlangsung di Gedung Oost-Java Bioscoop pada keesokan harinya, yaitu pada 28 Oktober 1928. Pembahasan utama dari rapat kedua ini adalah pendidikan.

Pada rapat kedua ini yang menjadi pembicaranya adalah Poernomowoelan dan juga Sarmidi Mangoensarkoro. Keduanya berpendapat bahwa setiap anak bangsa harus mendapatkan pendidikan kebangsaan. Dalam hal itu juga, harus ada keseimbangan antara pendidikan yang mereka dapatkan di sekolah dan juga pendidikan yang mereka dapatkan di rumah.

Rapat Ketiga pada Minggu, 28 Oktober 1928

Rapat ketiga Kongres Pemuda juga terjadi di hari yang sama tetapi di tempat yang berbeda. Lanjutan rapatnya terselenggara di Gedung Indonesische Clubhuis Keramat. Sekarang, Anda mengenal gedung ini sebagai Gedung Sumpah Pemuda. Yang berkesempatan untuk berbicara di rapat ketiga ini adalah Soenario.

Beliau menjelaskan bagaimana pentingnya rasa nasionalisme dan juga demokrasi dalam bangsa selain gerakan kepanduan. Anda mungkin masih asing dengan istilah gerakan kepanduan yang ada di sejarah sumpah pemuda. Gerakan ini merupakan kegiatan pramuka yang biasa Anda ikuti ketika masih duduk di bangku sekolah. Sejarah pramuka di Indonesia sendiri cukup panjang dan juga menjadi gerakan nasionalis yang punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan.

Pada kesempatan ini juga, Ramelan mengungkapkan pendapatnya bahwa gerakan kepanduan atau pramuka tidak bisa terpisah dari pergerakan nasional. Mengajarkan pramuka sejak dini kepada anak-anak dapat membantu meningkatkan kedisiplinan dan juga kemandirian dalam diri. Kedua hal ini merupakan hal penting yang harus warga negara miliki dalam perjuangan khususnya perjuangan kemerdekaan.

Pada rapat ketiga juga, Soegondo Djojopoespito mengumumkan hasil rapat dan mengambil keputusan yang berupa sumpah yang saat ini Anda kenal sebagai sumpah pemuda. Akhir dari rapat ini, Wage Rudolf Supratman atau WR Supratman membawakan lagu Indonesia Raya menggunakan lantunan alat musik biola. Semua peserta kongres sangat antusias menyambut dan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia ini.

Makna Peristiwa Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah sumpah pemuda memberikan arti dan juga tujuan penting dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Tekad dan juga semangat para pemuda ini memegang peranan penting dalam terselenggaranya kemerdekaan itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa makna penting dari peristiwa bersejarah tersebut.

Menjadi Penyatu Perjuangan Bangsa Indonesia

Makna yang satu ini tentunya sudah sangat jelas terlihat dari rapat yang terjadi pada Kongres Pemuda. Keinginan untuk persatuan perjuangan dari semua pemuda yang hadir sudah terucap pada kongres sejak rapat pertama. Untuk melawan penjajahan di bumi Indonesia tentu saja membutuhkan persatuan dari semua yang turut terlibat secara aktif mengusir para penjajah tersebut. Hal ini sesuai dengan peribahasa yang berbunyi, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”

Baca juga: Isu Pelajaran Sejarah akan Dihapus, Solusinya?

Ajakan untuk Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia

Seperti yang Anda ketahui bahwa di Indonesia ada berbagai suku dan tentu saja memiliki berbagai bahasa pula dalam berkomunikasi. Di sejarah sumpah pemuda ini, para pemudanya dengan jelas mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia. Dalam perjuangan melawan penjajahan tentu saja para pejuangnya membutuhkan komunikasi antar satu dengan yang lain.

Entah itu untuk membicarakan strategi, berbagi informasi, atau sekadar bercengkerama. Tanpa adanya bahasa persatuan yang jelas dan tunggal, hal itu akan sangat sulit terwujud karena mereka harus mempelajari banyak bahasa sekaligus. Dengan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, komunikasi menjadi hal yang mudah.

Mengutamakan Keutuhan Bangsa

Bisa jadi sebuah kemustahilan bagi bangsa untuk melawan para penjajahan di tanah air tanpa menjaga keutuhan bangsanya. Para pemuda Indonesia tentu sangat tahu dan paham akan hal ini sehingga menyerukan keutuhan terhadap seluruh bangsa.

Rasa nasionalisme dan juga cinta tanah air harus ada di dalam hati warga negara sejak dini. Terlebih, di zaman yang sudah serba teknologi seperti saat ini yang seolah-olah membuat dunia tanpa batasan.

Demikianlah informasi mengenai sejarah sumpah pemuda yang dapat Anda ketahui dan kenang kembali. Sebagai generasi bangsa Indonesia mari refleksi sumpah pemuda kembali dan juga sejarah-sejarah Indonesia lainnya. Ajaran akan persatuan bangsa, menggunakan bahasa persatuan, dan juga keutuhan ini tentunya harus dilestarikan hingga sekarang. Saat ini, memang sudah merdeka dan tidak terjadi perang. Akan tetapi, tetap saja perlu menjaga agar bangsa ini tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak sesuai Pancasila.

Tinggalkan komentar