Contoh Esai Singkat Terbaik tentang Sosial, Budaya & Sastra

Terkadang saya heran kalau melihat kelakuan orang sekarang. Jika bertemu seseorang yang pendiam, belum tentu dia bisa diam saat berada di aplikasi sosial media. Bahkan, ia bisa membuat contoh esai. Sering juga dia lebih “cerewet” di media sosial, ketimbang jika dia bertemu secara langsung.

Hal ini membuat saya juga terkadang lama-lama sebal sekaligus bisa tertawa. Ternyata ada jenis manusia yang sifatnya seperti itu membutuhkan media untuk mengungkapkan isi hatinya. Tidak suka bersifat terbuka dan lebih merasa tersalurkan curhatnya di media sosial.

Lebih parahnya lagi, ternyata dia sangat pintar atau kelihatan “pintar” kalau sudah update status. Itu belum termasuk kalau isinya sudah menjurus ke arah gosip. Dijamin pasti manusia seperti ini lebih heboh jika sudah di dunia maya, tapi anehnya tetap kalem dan seakan-akan “tanpa dosa” sedikitpun jika di dunia nyata. Heuheu…

Ini menandakan sebenarnya dia punya bakat untuk meningkatkan kecerdasan, tapi hanya salah arah. Tentu saja orang seperti ini tidaklah bisa dikatakan “elegan” sepenuhnya. Karena buat apa bisa curhat dan heboh di media sosial kalau tidak menyalurkan “hobi terpendamnya” itu. Itu termasuk bakat lho kawan-kawan. Namun terkadang mereka tidak menyadari bakat yang terpendam di dalamnya.

Nah, kali ini penulis ingin membahas tentang sebuah cara “elegan” untuk menyalurkan bakat update status kalian (mengetik mungkin ya?.. hehe..). Esai atau tulisan artikel adalah salah satu cara yang paling tepat untuk membuat hobi kalian menjadi lebih bermakna. Ketimbang kalian hanya ngrecokin dunia maya, mending membuat contoh esai yang lebih berguna (asekkk… hehehe).

Apa itu Esai? Sekilas Pengertian Esai

Pengertian esai berasal dari dari kata dalam bahasa Inggris, “Esai” yang berarti karangan, artikel dan semacamnya. Ada juga yang menyatakan kata “Esai” berasal dari bahasa Latin “Esei” yang berarti sastra. Ya hampir-hampir miriplah pengucapan katanya.

Itu secara literal, kalau dari segi istilah bisa saya katakan pengertian esai itu adalah karangan bebas yang mempunyai arah subjektif berdasarkan keinginan si penulis. Dengan demikian, dalam penulisannya terkadang kita dituntut untuk sekreatif mungkin dalam mengembangkan tulisannya.

Kenapa saya katakan subjektif? Karena esai biasanya ditulis sesudah terdapatnya fakta objektif. Fakta objektif itu bisa kita temui dalam berita atau kejadian yang telah berlangsung. Misal dalam berita politik kasus korupsi, nah disitu ternyata ditemukan bahwa X menerima sejumlah uang dari Y. Itu bisa menjadi bahan kawan-kawan untuk menulis esai.

Lebih gampangnya begini, katakanlah kita update status di media sosial tentang apa yang kita alami. Nah, ada yang mengomentari update statusmu itu bahkan memberikan like (jempol). Komentar itulah yang namanya pendapat subjektif.

Hanya, karena dia tidak terstruktur tentu saja itu (komentar) bukan termasuk pengertian esai. Tapi kurang lebih cara bekerja pengertian esai seperti itu. Jadi kita ibarat mengomentari apa yang dialami dari sudut pandang masing-masing.

Esai Sama dengan Opini?

Karena itulah terkadang esai lebih dikenal dengan istilah opini. Karena bersifat subjektif dan membangun perspektif masing-masing individu. Pada dasarnya, masing-masing orang pasti punya pendapat yang sangat dimungkinkan berlainan pendapat antara satu dengan yang lainnya.

Kalau kata ayah saya, “rambut boleh sama hitam, tapi pikiran bisa seribu macam”. Hehehe.. tapi itulah gambaran mengenai pengertian esai.

Dalam membuat contoh esai, tentu saja perlu latihan agar tulisan yang tersaji dapat dibaca semua orang layaknya update status. Jangan pernah bosan untuk terus memperbaiki tulisan Anda agar semakin baik. Semakin baik tulisan, semakin orang banyak membaca dan mengomentarinya.

Jika esai yang kita tulis baik dan bermakna filosofi tinggi, contoh esai ini naik statusnya jadi karya sastra. Ada lho beberapa tulisan yang tadinya cuma berupa contoh esai, tapi karena improvisasi bahasanya sangat baik malah jadi seperti puisi yang panjang.

Hal ini mungkin yang menjadi penyebab kenapa contoh esai dalam bahasa Latin bisa berarti sastra. Karena apabila tulisannya bisa menggugah hati dan pikiran orang lain, maka bisa menggetarkan dunia. Weh weh weh…

Manfaat Esai adalah

 

Gatal rasanya kalau saya melihat koran-koran di tanah air. Rata-rata yang menulis adalah orang yang sudah punya nama atau jabatan tertentu di bidangnya. Termasuk yang paling penting adalah faktor “tua”. Sangat minim anak muda yang berkontribusi akan gagasan atau idenya di media massa.

Memang tidak ada yang salah, apalagi kemampuan mereka juga sudah terbukti. Tapi membiarkan “orang tua” dengan gagasannya itu seakan tak ada pilihan lain untuk berinovasi. Apalagi kalau sudah bicara politik, orang tua adalah jagonya. Hanya baru-baru ini saja ada politisi “tua” yang gayanya mewakili anak muda dengan pakaian ala metal (baca: Jokowi… hihihi).

Lalu apa hubungannya? Kita bisa melihat kontradiksi yang terjadi barusan. Antara yang tua dan yang muda terkadang memiliki ide atau gagasan yang kontras. Hampir di semua bidang, antara junior dan senior saja terkadang tidak bisa akur. Ini menandakan masing-masing punya solusi dan kontribusi yang harusnya menjadi poin plus dalam setiap apa yang bisa disumbangkan.

Gagasan baru yang tidak tersampaikan hanya akan menjadi debu yang disapu oleh angin. Sedangkan gagasan “tua” akan seperti besi yang karatan, kuat namun rapuh dimakan oleh waktu.

Ada yang tahu film Planes (2013)? Film yang menceritakan tentang seorang pesawat penebar pupuk yang masih muda bernama Dusty “Cropduster” Crophopper. Dia ingin menjadi pembalap, namun ketika idenya itu didengar oleh pesawat perang tua bernama Skipper, seakan-akan itu hanya pepesan kosong.

Namun Skipper pada akhirnya mau membantunya. Bahkan di akhir cerita malah Skipper yang mendapat pelajaran lebih dari seorang pesawat muda yang bahkan hanyalah seorang penebar pupuk.

Itu baru di lingkungan masyarakat. Belum yang lebih kompleks seperti pengembangan keilmuan yang bersifat spesifik, solusi praktis, sampai penelitian lanjutan. Semakin spesifik masalah yang diangkat, maka semakin tinggi pula nilai contoh esai kita diperhitungkan di masyarakat.

Esai Menyelesaikan Masalah dengan Masalah

Contoh esai yang dibuat diharapkan muncul penyelesaian dengan cara baru yang lebih kompleks sesuai dengan masalahnya. Itulah mengapa, contoh esai di kalangan peneliti menjadi penting bahkan menjadi jurnal yang siap diaplikasikan ke dalam ragam keilmuan.

Inilah salah satu manfaat contoh esai ditulis. Bisa menjadi pelajaran bagi semua individu. Dalam menulis contoh esai kita bisa berdiri sejajar dengan siapapun. Kita bisa menuliskan berbagai inovasi atau gagasan baru yang muncul di otak dan hati kita. Tanpa tulisan semua ilmu pengetahuan akan sirna dari muka bumi.

Dari ragam berbagai masalah dari politik, keilmuan, pengalaman dan segala thethek-mbengeknya tersebut, setidaknya ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil dalam menulis esai. Ingat, manfaat hanya bisa kita rasakan sesudah kita menulis esai. Jadi jangan ragu untuk menulis dan improvisasi diri.

  1. Berbagi dan membuka pengalaman, ide atau gagasan yang mungkin orang lain belum pernah mengalaminya.
  2. Mengembangkan berbagai perspektif baru dari berbagai sudut pandang berdasarkan keilmuan yang digeluti.
  3. Dapat menjembatani berbagai pendapat yang kontradiksi di masyarakat.
  4. Sebagai bahan pertimbangan semua pihak dalam mengeluarkan berbagai pendapat.
  5. Dapat menjadi alat kontrol sosial (penyeimbang) agar semua permasalahan bisa bergerak beriringan.
  6. Solusi baru yang bisa diaplikasikan di bidang masing-masing.
  7. Mengukur kemampuan diri dalam menulis.

Cara Membuat Esai yang Baik

contoh esai yang baik dan benar

Cara membuat Esai yang baik biasanya ditulis secara runtut dan sistematis. Walaupun begitu kreativitas penulisnya juga berpengaruh. Pernah melihat sebuah corong minyak yang terbalik? Semakin ke bawah maka semakin sempit bidangnya. Begitu pula cara membuat esai yang baik, semakin ke bawah maka tulisannya semakin spesifik.

Biasanya contoh esai punya tiga susunan atau biasa dikenal dengan badan/tubuh esai. Latar belakang untuk mengawali tulisan atau pembahasan. Lalu yang kedua membahas tentang fakta maupun informasi yang tersaji dengan perspektifmu sendiri. Terakhir kesimpulan atas pembahasan.

Namun bagi anda yang sudah mencapai tingkat lanjut, bisa juga menambahkan di bagian akhir (keempat) dengan solusi atau arah ke depannya yang harus dicapai. Biasanya cara ini membutuhkan pertanyaan tambahan semacam what’s next question. Hasilnya, kesimpulan yang ada tetap relevan dengan cara yang harus dilakukan ke depannya.

Untuk masalah itu, diperlukan pengalaman lebih dari si penulis. Namun bukan berarti kalian yang masih di tingkat dasar dalam menulis tidak bisa melakukannya. Kalian bisa juga menambahkan hal itu.

Hanya mungkin di tingkat pemula pertanyaan seperti ini malah membingungkan, karena cara  yang keempat tersebut membutuhkan jawaban yang sangat kompleks. Walhasil, kesimpulan saja sudah cukup untuk menutup esai.

Langkah-langkah Cara Menulis Esai

  1. Pilihlah topik yang dekat dengan duniamu sebagai garis start-nya, misal bidang politik, komunikasi, psikologi, kedokteran, matematika dan lain sebagainya.
  2. Daripada bingung mencari tema, langsung saja tulis judulnya terlebih dahulu. Ini penting karena penulis pemula rata-rata malah jadi galau kalau harus menentukan tema dengan subjek dan objek tertentu.
  3. Tulis saja apa yang menjadi permasalahanmu dan kemukakanlah semua perspektifmu di bagian pembahasan.
  4. Gunakan bahasa yang mudah dipahami orang lain atau bisa juga menggunakan bahasa yang digunakan sehari-hari.
  5. Menganalisa secara subjektif dengan fakta yang ada itu boleh, tapi jangan menggunakan kalimat kebencian. Kritik yang membangun lebih disarankan.
  6. Jangan terpancang bahwa tulisanmu harus panjang. Tulisan yang terarah lebih penting daripada panjangnya tulisan. Ini juga menunjukkan fokus dari masalah yang kamu angkat. Sehingga pembaca lebih jelas dalam melihat masalah.
  7. Jangan ragu membuang yang tidak perlu. Terkadang saking asyiknya kita menulis, kita jadi lupa judul tulisannya. Sehingga panjang tapi malah melebar ke mana-mana. Koreksi atas tulisan lebih penting sebelum esaimu dibaca orang lain atau dipublikasikan ke media massa.

Dalam kasus tertentu, panjangnya tulisan memang berpengaruh terhadap kesimpulan yang nanti bakal diangkat ketika cara menulis esai dilakukan. Menjadi lebih kaya dan lebih bermutu. Namun bukan berarti itu bisa menjadi solusi praktis dalam mengatasi masalah.

Jawaban yang spesifik lebih atas suatu masalah lebih penting. Kecuali media massa yang memintanya, itu soal lain. Karena batas panjang di media massa lebih digunakan untuk menampung segala tulisan yang ada sehingga dibatasi mulai dari 500 kata sampai 1000 kata.

Tips dan Trik Cara Membuat Contoh Esai

 

Namanya baru belajar menulis pastilah tidak sempurna. Proses menjadi penting, di mana itu nantinya juga berpengaruh dengan kualitas tulisan kedepannya. Saya sendiri juga begitu sampai sekarang. Tulisan saya terkadang tidak dianggap penting. Bahkan banyak yang mengkritik dan ada pula yang “nyinyir”. Hehe, santai kawan, saya juga mengalaminya kok.

Ada beberapa tips dan trik cara membuat esai bagi kalian yang masih bingung. Ini juga bagi berlaku bagi siapa pun yang punya niat untuk bisa mengetahui bagaimana cara membuat esai sampai tingkat lanjut.

  1. Tulislah dengan segala kerendahan hati. Ini langkah penting agar kita bisa saling berbagi pengalaman dengan kawan kita di bidang masing-masing. Pilihlah kata-kata yang menyemangati, bukan kebencian apalagi cacian.
  2. Tidak ada salahnya membayangkan terlebih dahulu nanti esaimu akan jadi apa. Setidaknya sebelum menulis kamu punya gambaran esai ini mau dibawa ke mana.
  3. Fokus saja dalam mengangkat sebuah topik, sekalipun topik itu belum tentu menarik bagi orang lain. Syukur-syukur tulisanmu malah jadi pemantik orang lain agar mempelajari apa yang kamu ceritakan dalam esai.
  4. Kamu boleh menulis dengan sedikit celotehan layaknya anak kecil yang sedang bercerita. Tentu yang membacanya pasti senang dan gembira.
  5. Jangan ragu untuk membandingkan tulisanmu dengan tulisan orang lain. Ini penting untuk meningkatkan kualitas tulisanmu.
  6. Sering-seringlah membaca koran, novel atau karya ilmiah untuk menambah perbendaharaan kata.
  7. Mintalah pendapat temanmu atau orang yang lebih berpengalaman dalam menulis esai. Kamu harus terbuka terhadap semua kritikan. Bahkan terhadap yang “nyinyir” sekalipun. Selama memang masuk akal itu tidak menjadi masalah. Kecuali memang orang itu cuma mengkritik dan tidak mau memberi solusi, diemin aja… hehehe…
  8. Jika masih dirasa sulit, tulislah dengan sepenuh hati, rasakanlah dan tersenyumlah. Tuh kan jadi orang gila.. Hahaha… Tapi ini serius lho kawan-kawan. Terutama bagi kalian yang masih punya banyak kendala dalam menulis esai.

Contoh Esai Sederhana (300 kata).

Pemimpin dalam (Segala) Organisasi

Pemimpin adalah titik sentral dimana tanpa ada kepemimpinan, sebuah organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Tanpa kepemimpinan dan leadership yang bisa diandalkan, bukan tidak mungkin sebuah organisasi akan berhenti hanya karena masalah yang terbilang “sepele” tersebut.

Kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi biasanya terstruktur di dalam organisasi maupun bagian seksi dari berbagai jabatan yang ada. Titik sentral kepemimpinan yang membawahi bawahan dalam struktur kepemimpinan menunjukkan bahwa jabatan prestisius tersebut sangat dibutuhkan dan memiliki kekuatan untuk menggerakkan seluruh elemen dalam berorganisasi.

Saking sentralnya, antara gaya leadership antara satu pemimpin dengan satu pemimpin lainnya akan mempengaruhi visi maupun misi ke depan sebuah organisasi. Gaya kepemimpinan sangatlah beragam macamnya.

Namun biasanya gaya kepemimpinan ini bergantung pada kepribadian seseorang  dan cara mendidik seseorang yang berpengaruh pada gaya kepemimpinan orang tersebut. Orang yang terbiasa terdidik secara moderat, gaya kepemimpinannya cenderung moderat dan demokratis. Sehingga mudah berbicara dengan siapa saja dan punya kecenderungan terbuka.

Berbeda dengan orang–orang yang terdidik hukum atau militer, maka yang muncul dalam kepemimpinannya biasanya kesannya kaku namun tegas dalam mengambil setiap kebijakan. Beda lagi jika dia dibesarkan di kalangan businessman. Faktor perhitungan dan kalkulasi terkadang jadi kelebihan tersendiri. Beberapa politisi di Korea Selatan justru lahir dari kalangan ini.

Masing–masing memiliki kelebihan dan kekurangan dalam memimpin dalam sebuah organisasi. Masing–masing juga bergantung pada bawahan, apakah siap atau tidak dengan gaya kepemimpinan orang yang tentunya belum tentu sama gayanya.

Namun, dari berbagai kepemimpinan tersebut bisa saling mempengaruhi dan bisa diintegrasikan sesuai situasi maupun kondisi yang ada dalam organisasi tersebut. Karena pada hakikatnya saling kebergantungan tersebut bisa merekatkan antara pimpinan dan bawahan dalam mengatasi kekurangan pada diri masing-masing.

So, where your essay?

 

 

2 pemikiran pada “Contoh Esai Singkat Terbaik tentang Sosial, Budaya & Sastra”

Tinggalkan komentar