Cara 4ICU/UniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas

Cara 4ICUUniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas

Cara 4ICU/UniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas (Gambar: 4ICU.org/UniRank)

Mungkin beberapa dari anda pernah mendengar berbagai situs pemeringkat perguruan tinggi di Indonesia. Ada Quacqerelli Symonds (QS) Academic World Rankings, Times Higher Education (THE), dan lain sebagainya. Nah kali ini saya akan membagikan bagaimana cara 4ICU/UniRank University Rankings melakukan penilaian universitas.

UniRank University Rankings tadinya bernama 4ICU atau 4 International College & Universities. Tadinya nama ini dinamakan demikian karena mereka mendasarkan pada empat komponen penilaian, yaitu Google Page Rank, Alexa Traffic Rank, dan Majestic SEO (Majestic Domain dan Majestic Trust Flow).

Namun seiring berjalannya waktu mereka juga menggunakan komponen lain, sehingga nama tersebut diganti menjadi UniRank University Rankings. Wajar apabila jika anda sempat berkunjung di situsnya, nama 4ICU.org masih dipertahankan hingga saat ini.

Profil 4ICU/UniRank University Rankings

Melansir dari halaman 4ICU.org, sebetulnya lembaga pemeringkat universitas dunia ini ternyata berasal dari Australia. Tepatnya di Tambua Street, Sydney, negara bagian New South Wales. Mereka sudah melakukan review universitas sejak bulan Maret 2005. Situs ini juga terdaftar sebagai salah satu halaman resmi pemeringkat perguruan tinggi yang terdaftar IREG Observatory on Academic Ranking and Excellence.

Hanya memang jika dibandingkan dengan lembaga pemeringkat lainnya, lembaga ini memiliki penilaian tersendiri untuk memeringkat universitas. Cara 4ICU/UniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas mengandalkan data non-akademis sebagai ujung tombaknya. Mereka banyak menggunakan referensi keaktifan universitas di dunia maya baik website maupun media sosial sebagai salah satu komponennya.

Situs ini juga mengklaim bahwa mereka menilai universitas dari sektor non-akademik. Karena komponen penilaiannya yang bersifat non-akademik, bisa dibilang mereka melakukan pemeringkatan universitas dari tingkat kepopuleran sebuah perguruan tinggi.

Jadi bukan berdasarkan kontribusi perguruan tinggi pada ilmu pengetahuan yang digunakan pada lembaga pemeringkat lainnya. Tingkat kepercayaan publik juga masuk dalam penilaian mereka. Mungkin dari segi lembaganya, situs ini kerap kali disalahpahami sebagai lembaga pemeringkat akademik.

Mereka telah melakukan review dan pemeringkatan universitas pada 13.800 universitas, college atau akademi yang diakui dan tersebar di 200 negara berbeda. Jika melihat jumlahnya, nampaknya akan berkembang seiring berjalannya waktu. Hal ini mengingat masih banyak universitas maupun perguruan tinggi lainnya di Indonesia dan dunia tentunya.

Komponen Penilaian

Cara 4ICU/UniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas

Cara 4ICU/UniRank University Rankings Melakukan Penilaian Universitas (Gambar: 4ICU.org/UniRank)

Lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia memiliki ukuran tersendiri untuk menilai apakah sebuah universitas layak mendapatkan peringkat terbaik. Untuk itulah dibutuhkan komponen penilaian untuk mengukur sejauh mana penilaian sebuah perguruan tinggi.

Biasanya, lembaga seperti QS World Academic Rankings maupun Times Higher Education mendasarkan pada bagaimana kontribusi perguruan tinggi berdasarkan keilmuan. Otomatis komponennya tidak akan jauh-jauh dari jumlah jurnal akademis yang diterbitkan, jumlah professor maupun doktor, dan prestasi universitas.

Lebih dari itu biasanya penilaian mengenai reputasi universitas, jumlah lulusan dan perbandingan rasio mahasiswa dan dosen biasanya menempati posisi tambahan atau terakhir. Komponen ini biasanya didasarkan pada popularitas, sehingga tidak mendapat porsi sebanyak komponen akademis.

Nah, UniRank University Rankings justru memanfaatkan komponen popularitas tadi dan memaksimalkan penilaian faktor non-akademis tersebut. Komponen popularitas tersebut dipadukan dengan pemanfaatan algoritma situs universitas, sehingga diperoleh data maksimal yang digunakan sebagai rujukan pemeringkatan.

Itulah mengapa penilaian lembaga pemeringkat satu ini mungkin kurang familier di kalangan akademisi sendiri, namun cukup dikenal di kalangan pencari universitas atau calon mahasiswa baru. Kepopuleran sebuah universitas inilah cara 4ICU/UniRank University Rankings dalam melakukan penilaian universitas untuk menyajikan data pemeringkatan.

Meskipun begitu nampaknya beberapa universitas di Indonesia juga menjadikan lembaga pemeringkat ini untuk mengukur universitasnya. Universitas Gadjah Mada misalnya, penulis pernah melihat akun instagram UGM mencantumkan peringkat kampusnya berdasarkan lembaga ini.

Lalu, apa saja komponen penilaian dari lembaga pemeringkat asal negeri Kangguru ini? Ada lima komponen yang digunakan. Berikut penulis menjabarkannya satu per satu menurut kegunaan situs masing-masing.

  1. Moz Domain Authority

4ICU/UniRank University Rankings menggunakan penilaian domain pencarian sebagai salah satu indikatornya. Tadinya ketika pertama kali berdiri mereka membuat penilaian dari Google Page Rank. Namun pada April 2016 layanan dari Google tersebut tutup sehingga membuat lembaga pemeringkat ini menggunakan layanan lain. Pada Mei 2016 mereka beralih menggunakan Moz Domain Authority sebagai penggantinya.

 

  1. Alexa Global Rank

Jika anda mengenal dunia Search Engine Optimatization (SEO) mungkin anda tahu apa situs ini. Yap, situs ini merupakan ukuran bagi website-website di seluruh belahan dunia. 4ICU/UniRank University Rankings menggunakannya untuk mengukur sejauh mana performa situs-situs perguruan tinggi jika dinilai dari visitornya. Tentunya juga mengenai gap kata kunci yang menjadi titik sentral penilaian website universitas. Hal inilah yang mungkin menjadi komponen penilaian situs pemeringkat ini dari awal berdiri sampai saat ini.

 

  1. SimilarWeb Global Rank

Nah untuk komponen yang satu ini sebetulnya hampir sama dengan Alexa Global Rank. Namun jika diperhatikan cara situs ini menyajikan data pada websitenya, maka ada sejumlah perbedaan dengan yang dipunyai oleh Alexa. Ini dikarenakan SimilarWeb Global Rank lebih spesifik menyajikan situs mana saja yang masih memiliki relasi dengan fokus website.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh 4ICU/UniRank University Rankings sebagai salah satu komponen penilaiannya. Mereka memanfaatkan performa situs universitas secara khusus. Hal ini berbeda dengan Alexa dimana mereka terkadang masih memasukkan dan membandingkan situs relate namun masih satu cakupan dengan topik situs lain seperti edukasi misalnya.

 

  1. Majesting Referring Domains

Komponen satu ini digunakan 4ICU/UniRank University Rankings sama dengan Moz Domain Authority. Bedanya adalah biasanya situs ini menggunakan parameter kualitas backlink (URL Webpages) dan citation flow (penilaian kuantitas link apakah baik atau buruk) dimana keduanya memainkan peranan penting dalam sebuah website.

Jadi sebetulnya situs pemeringkat ini masih sedikit memasukkan faktor akademis berupa citation flow tadi. Karena link website universitas pastinya terhubung ke situs jurnal atau semacamnya sebagai ukuran. Namun tentu saja faktor tersebut hanyalah faktor pendukung bagi 4ICU/UniRank University Rankings yang lebih melihat kepopuleran sebuah perguruan tinggi dari algoritma situs.

 

  1. Majestic Trust Flow

Jika Majestic Referring Domains lebih banyak digunakan untuk mengukur backlink URL dan kuantitas sitasi, maka layanan satu ini digunakan untuk melihat perbandingan antar website. Layanan dari Majestic ini memang rata-rata digunakan untuk melihat kualitas suatu website dengan 800 website lain yang lebih superior. Menurut situs UniRank, komponen ini digunakan untuk menentukan ambang batas kepercayaan publik yang diukur dari nomor domain.

Biasanya juga situs ini digunakan untuk mengukur apa saja yang bisa dikembangkan dari suatu website melalui topik-topik yang masih memiliki relate dengan tema website. Fungsinya dalam beberapa hal memiliki kesamaan dengan Alexa Global Rank.

Namun komponen ini sepertinya digunakan 4ICU/UniRank University Rankings untuk membandingkan satu website perguruan tinggi dengan lainnya. Hal ini mengingat layanan ini lebih kaya informasi mengenai perbandingan antar website tersebut.

 

Metode dan Jangka Waktu Penilaian

Beberapa lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia biasanya menempatkan beberapa porsi dalam komponen. Sebagai contoh, biasanya lembaga pemeringkat QS World Academic Rankings menempatkan porsi sumbangan keilmuan (citation) dan reputasi sebagai komponen tertinggi.

4ICU/UniRank University Rankings memiliki cara tersendiri dalam menilai komponen-komponen tadi. Mereka menggabungkan semua aspek komponen tersebut ke dalam satu ukuran yang sama, yaitu pengukuran web metrics dengan ukuran 0-100.

Ukuran ini bisa dikatakan sebagai pengukuran komputasional dikarenakan murni berdasarkan penilaian dari satu komponen ke komponen lainnya. Setelah itu mereka bisa menentukan mana saja perguruan tinggi yang populer berdasarkan domain, subnet, backlink, SEO, pencarian, algoritma dan sebagainya.

Artinya tidak ada komponen yang dominan sebenarnya dalam penilaian mereka atau cenderung dipukul rata antar satu komponen dengan lainnya. Namun dalam situs 4ICU.org tertulis tiga komponen yang diukur skalanya, yaitu Moz Domain Authority, Alexa Global Rank dan SimilarWeb Global Rank. Ketiganya merupakan komponen utama penilaian.

Alexa Global Rank dan SimilarWeb Global Rank digunakan oleh UniRank University Rankings untuk menilai domain dan subdomain yang digunakan suatu universitas. Sementara nantinya nilai dari web metrics digunakan untuk meminimalisir data yang masih bersifat fluktuatif.

Kelima komponen tersebut lalu dihitung secara rata-rata peringkat dan total skor yang didapat, sehingga data final bisa dimunculkan sebagai peringkat akhir. Oh ya, untuk jangka waktu penilaian mereka melakukan update setiap dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Januari dan Juli. Hasilnya sendiri bisa dilihat di situs 4ICU.org dan sosial media UniRank University Rankings (Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube).

 

Kriteria Perguruan Tinggi

Lembaga pemeringkat universitas biasanya memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan manakah perguruan tinggi yang bisa dinilai mana yang tidak. Belakangan sejak tahun 2016 ada sejumlah tren penggantian komponen dan indikator supaya perguruan tinggi nilai skornya benar-benar tersaring.

Itulah mengapa lembaga pemeringkat seperti QS World Academic Rankings ataupun Times Higher Education tidak memasukkan beberapa universitas yang sebelumnya ada masuk dalam penilaian mereka. Bahkan QS World Academic Ranking pada bulan November 2020 kemarin hanya memasukkan delapan universitas terbaik Indonesia dalam peringkat mereka.

Sebetulnya universitas lain ada dalam daftar mereka, namun mungkin terdapat penilaian yang sifatnya minor sehingga tidak masuk penilaian.

Bagaimana dengan UniRank University Rankings? Sepertinya mereka hanya merubah komponen penilaian saja. Jika anda melihat halaman situsnya, maka mereka tetap memasukkan daftar 200 universitas terbaik di Indonesia dan komparasinya dengan universitas lain secara global.

Artinya hampir semua perguruan tinggi nasional baik negeri maupun swasta terdaftar dan terakreditasi masuk dalam penilaian ini. Kriteria perguruan tinggi yang mereka gunakan adalah sebagai berikut:

  • Perguruan tinggi yang diakui, dilisensi maupun terakreditasi secara nasional dan regional wilayah oleh misalnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (jika di Indonesia) maupun lembaga pemberi akreditasi yang diakui pemerintah.
  • Universitas/Perguruan Tinggi berlisensi dan menjamin pendidikan empat tahun untuk program kesarjanaan (S1) dan pendidikan pascasarjana (magister/master maupun doktoral)
  • Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan secara tatap muka (face to face) dalam perkuliahan beserta dengan tempatnya.

Hal tersebut tidak termasuk diantaranya:

  • Institusi yang menyelenggarakan pendidikan diploma, sekolah vokasi, atau semacamnya yang hanya menjalankan pendidikan selama dua tahun.
  • Institusi pembelajaran jarak jauh
  • Seminari atau pendidikan tinggi berbasis keagamaan/teologi
  • Institusi pendidikan tinggi berbasis militeristik
  • Institusi pendidikan tinggi yang tidak memenuhi kriteria yang dipersyaratkan
  • Untuk menjaga kualitas pemeringkatan, UniRank University Rankings tidak memasukkan universitas hasil kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi kedalam pemeringkatan dan list.

UniRank University Rankings juga memberikan catatan khusus mengenai domain dan subdomain yang digunakan dalam penilaian mereka. Mereka hanya menilai sebuah universitas yang memiliki domain dan subdomain global (seperti .com atau .ac.id jika di Indonesia). Mereka tidak menilai sebuah universitas yang hanya memiliki domain lokal (contoh: .id atau semacamnya) dan juga jika sebuah perguruan tinggi memiliki afiliasi web yang berbasiskan pada blogger, wordpress dan lainnya.

Tujuan Pemeringkatan 4ICU/UniRank University Rankings

Jika merujuk pada metodologi penilaian tadi jelas bahwa lembaga pemeringkat perguruan tinggi non-akademik ini didasarkan pada nilai-nilai kepopuleran universitas dari dunia maya. Gambaran kepopuleran inilah yang mungkin bagi sebagian orang terdengar klise mengingat kepopuleran tak selalu sejalan dengan sumbangan keilmuan. Namun apakah memang tidak ada tujuan yang khusus mengenai hal tersebut, yang mungkin lebih berguna?

Melansir dari halaman 4ICU.org, situs pemeringkat universitas ini memang tidak berusaha untuk menggeneralisir bahwa universitas terbaik adalah yang paling populer. Sisi baik ini dinyatakan dalam salah satu tujuan penggunaan algoritma yang mereka gunakan dalam komponennya. Lembaga pemeringkat ini tetap mengacu pada praktek pemeringkatan universitas berdasarkan prinsip yang direkomendasikan oleh Berlin Principle on Ranking of Higher Education Institutions.

Jadi meskipun basis utama lembaga pemeringkat ini adalah bersifat non-akademik, mereka juga berusaha terbuka soal pengujian sampai pada tahap kesimpulannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin bagaimana mereka dapat mempertanggung-jawabkan data-data yang didapat dari komponen tersebut agar sesuai dengan hasil yang valid.

UniRank University Rankings sendiri dalam situsnya mengungkapkan bahwa tujuan mereka adalah memberikan data popularitas perguruan tinggi dunia. Utamanya kepada mahasiswa Internasional dan staf akademik mengenai seberapa populernya suatu perguruan tinggi di negara lain.

Mereka juga dalam situsnya menyatakan untuk tidak membuat klaim mengenai program, kualitas dan pelayanan akademis suatu universitas. Itulah mengapa mereka menolak disebut sebagai lembaga pemeringkat akademis seperti beberapa lembaga pemeringkat lainnya, mereka bersifat non-akademis.

Kelebihan dan Kekurangan

Sisi positifnya adalah kita dapat mengecek seberapa bagus sebuah universitas di negeri sendiri maupun luar negeri secara praktis. Karena metode dan komponen yang digunakan adalah berbasis algoritma, maka kita juga dapat mempertimbangkan pilihan keaktifan sebuah universitas.

Minusnya mungkin terletak pada bagaimana mereka sangat bergantung pada algoritma. Faktor akademis seperti penelitian cenderung dihindari yang mungkin justru bisa menjadi nilai lebih dalam komponen penilaian.

Namun memang satu yang harus diakui adalah, tingkat popularitas dalam beberapa hal sejalan dengan tingkat kepercayaan publik. Utamanya jika terkait dengan lulusan dan kontribusi ke masyarakat, hal itu memang bisa menambah tingkat kepercayaan publik yang lalu berdampak pada tingkat popularitas sebuah kampus.

Cara Penyajian Data 4ICU/UniRank University Rankings

Jika anda mampir ke situs 4ICU.org, biasanya sudah terklasifikasi berdasarkan negara-negara di dunia dan komparasinya pada tingkat global. Pada tingkat global dan benua, masing-masing UniRank University Rankings mencatat daftar 200 perguruan tinggi populer beserta asal negara.

Tidak ada alasan pasti mengapa mereka memilih ‘hanya’ 200 perguruan tinggi terpilih tersebut, namun itu sudah cukup untuk menggambarkan beberapa universitas terkemuka baik secara global maupun per benua. Sebagai catatan, khusus benua Oceania lembaga pemeringkat universitas popular ini hanya mematok sebanyak 50 universitas saja.

Mereka juga menyajikan perguruan tinggi populer berdasarkan media sosialnya seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram dan LinkedIn.

Satu hal yang mungkin mengganjal adalah tidak adanya daftar nilai skor yang disajikan dalam penilaian mereka. Mungkin ini dikarenakan penelitian secara internal selain alasan bahwa mereka menilai dari tingkat popularitas yang bersifat non-akademik. Tidak seperti QS World Academic Rankings yang menyajikan skor penilaian mereka secara lebih komprehensif.

Namun penyajian seperti ini berguna bagi anda yang ingin melihat secara praktis dan ringkas daftar universitas yang ingin dituju atau sekedar mencari informasi mengenai universitas terbaik di suatu negara. Tampilan datanya juga cenderung bersih dan menariknya situs ini tidak menyajikan iklan, suatu hal yang positif dari segi sajian antar mukanya.

Kesimpulan

Situs pemeringkat universitas 4ICU/UniRank University Rankings ini sebetulnya bisa dijadikan rujukan praktis. Hal ini mengingat penyajian datanya yang ringan dengan komponen yang mendukung tingkat popularitas sebuah perguruan tinggi. Penggunaan algoritma di setiap komponen penilaian mereka menunjukkan bahwa lembaga ini ingin memaksimalkan faktor popularitas tersebut dengan mengedepankan data komprehensif.

Bagaimanapun yang patut menjadi catatan adalah situs pemeringkat universitas satu ini bersifat non-akademis. Jika anda membutuhkan data yang lebih baik dari segi penelitian dan sumbangan keilmuan, maka situs ini mungkin bukan jawabannya. Namun jika anda butuh data praktis, ringkas dan bisa diandalkan untuk sebagai rujukan, situs ini masih bisa dijadikan rujukan.

Tinggalkan komentar