Panduan Paling Lengkap Tata Cara Sholat Jumat

sholat jumat pertama kali
pixabay.com

Tata Cara Sholat Jumat

Assalamualaikum sahabat Academic!

Sewaktu mengabdi di rumah-Nya, penulis diberikan tugas untuk menyusun buku ceramah khutbah Jumat. Alhamdulillah, ada sekitar 100 teks Khutbah Jumat yang saat itu ingin dibukukan. Pada kesempatan kali ini, penulis ingin menjelaskan bagaimana tata cara Sholat Jumat paling lengkap.

Penulis berharap, dengan adanya panduan ini seluruh ummat Muslim dapat  mengakses informasi secara cepat dengan menggunakan alat komunikasi. Apabila pembaca menemukan hal-hal yang belum ditemui dalam panduan ini, penulis sangat mengharapkan partisipasinya untuk request detail yang diinginkan.

Sebelum melangkah lebih jauh, Anda juga bisa merekomendasikan kepada saudari Anda untuk membaca website berkualitas lainnya seperti Kartun Muslimah. Kiranya dapat bermanfaat.

1. Pendahuluan Tata Cara Sholat Jumat

isi khutbah Jumat Rosulullah Saw pertama kali
pixabay.com

Hari Jumat dalam Islam dikenal dengan Sayyidul Ayyam. Artinya, hari Jumat yang memiliki keistimewaan. Jika nama-nama hari yang lain menunjukkan urutan angka, Ahad artinya hari pertama, Itsnain atau Senin adalah hari kedua, Tsulatsa atau Selasa adalah hari ketiga, Arba’a atau Rabu hari keempat dan Khamis atau Kamis adalah hari kelima, maka Jumat adalah jumlah dari semuanya.

Kata Jumat juga merupakan cerminan arti sebagai  waktu berkumpulnya Ummat  Islam untuk melaksanakan Shalat Jumat.

Shalat Jumat sebenarnya mempunyai nilai kemasyarakatan yang tinggi, karena hari Jumat inilah umat Islam disatu daerah  dengan daerah lain dipertemukan. Mereka dapat  memupuk kembali jalinan ukhuwah islamiyah  dengan bersilaturahim.

Di dalam pelaksanaan Sholat  Jumat, khutbah merupakan salah satu syarat syahnya shalat Jumat. Menurut sebagian ulama, shalat Jumat adalah shalat Dhuhur yang diringkas menjadi dua rakaat (Dhuhur maqsurah). Sedangkan dua rokaat sisanya  diganti khutbah.

Oleh karena itu, Khutbah bukanlah  pidato kepresidenan, bukan pula formalitas ibadah semata. Namun, khutbah juga sebagai pemersatu sebagaimana yang terkandung dalam kalimat “Khutbah Jumat” yang berarti khutbah persatuan, ceramah persahabatan, pidato kerukunan (al ullfah), dan pertemuan (al ijtima).

Nilai-nilai otentik ruh Islam yang diharapkan dari Khutbah Jumat nampaknya akhir-akhir ini semakin rapuh. Fungsi dan peran khutbah sebagai pemersatu, seruan perdamaian dan persahabatan ummat menjadi bias.

Komunikasi satu arah yang diharapkan dapat menyumbang peran mewujudkan Islam rahmatan lil alamin justru malah saling menebar kebencian, permusuhan dan kampanye partai politik. Melihat realita tersebut, banyak jamaah  yang enggan mendengarkan khutbah shalat Jumat, bahkan tidak mewajibkan ibadah Shalat Jumat, naudzubillahi mindzalik.

Berbagai macam provokasi saling menjatuhkan dalam khutbah tersebut tentu menggelisahkan masyarakat dan tidak cocok dalam konteks dakwah ke-Indonesiaan. Berdasarkan pengamatan  penulis, hal tesebut terjadi  karena tidak adanya referensi panduan khutbah memadai yang dimiliki khatib. Bahkan, beberapa khatib merujuk pada selebaran dan buletin Jumat yang beredar bebas di masjid.

Problem kehidupan di atas merupakan potret kecil  lahirnya panduan tatacara Sholat Jumat di website ini. Lebih jauh mengenai ruang lingkup Khutbah Jumat dijelaskan secara rinci, padat dan jelas dalam panduan Tata Cara Sholat Jumat. Akhirnya, tulisan ini menjadi layak untuk dibaca oleh siapa saja. Karena dengan begitu, semoga Islam rahmatan lil alamin dapat terwujud demi kesejateraan kita bersama.

2. Sejarah Sholat Jumat Pertama Kali

sejarah sholat jumat pertama kali
pixabay.com

Sahabat academic, tahukah Anda sejarah Shalat Jumat pertama kali?

Shalah Jumat pertama kali dilakukan pada hari Senin pada 12 bulan Rabiul Awal. Sebelumnya tercatat, ketika Nabi Muhammad mengutus salah seorang sahabat Mush’ah Umair ke Madinah dalam rangka untuk megajarkan Alquran, pada saat itulah Shalat Jumat dimulai.

Tiga hari sesudahnya, Nabi mendirikan sebuah masjid. Masjid yang pertama adalah Masjid Quba. Keesokan harinya, tepat di Hari Jumat Nabi Muhammad bertemu dengan sahabatnya di Madinah yang akan mengadakan Shalat Jumat. Rosulullah pun bersama para sahabat mengadakan Shalat Jumat bersama. Di sanalah, tepatnya di sebuah lembah yang tidak begitu jauh dari Nabi ketika bertemu dengan para sahabat.

Nabi Muhammad pun menyampaikan khutbah yang pertama di Kota Madinah. Jumat pertama yang dilakukan Rosulullah bertempat di Wadi Raruna. Tempatnya tidak terlalu jauh dari Masjid Quba, hanya sekitar satu kilometer dari Kota Madinah. Di tempat itu, saat ini terdapat masjid bernama Masjid Jumat. Begitulah sejarah singkat yang kami kutip dari Fiqih Islami wa Adillatuhu.

Isi Khutbah Jumat Rosulullah Saw Pertama Kali

rukun sholat jumat
pixabay.com

Adapun penulis akan menyertakan khutbah yang dibawakan Nabi Muhammad Saw saat Shalat Jumat pertama kali dilakukan. Isi Khutbah Jumat pertama ini penulis kutip dari Tarikh Thabari, Tafsir Qurthubi, Subul al-Huda wa Ar Rasyad dan al Bayan al Muhammadi karya Mustafa Asy Sya’kah.

Berikut ini isi khutbahnya;

Segala puji bagi Allah, kepada-Nya aku memohon pertolongan, ampunan dan petunjuk. Aku beriman kepada Allah dan tidak kufur kepada-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu Bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

Dia telah mengutusnya dengan petunjuk dan agama yang benar, dengan cahaya  dan pelajaran. Setelah lama tidak ada rosul yang di utus, kemudian minimnya ilmu dan banyaknya kesesatan pada manusia di kala zaman menjelang akhir dan ajal kian dekat.

Barang siapa yang taat kepada Allah dan Rosul-Nya, sesunggunya ia telah mendapatkan petunjuk. Dan barangsiapa yang bermaksiat kepada Allah dan Rosul-Nya, sesunguhnya ia telah melampaui batas dan tersesat dengan kesesatan yang sangat jauh.

Aku berwasiat kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah. Itulah wasiat terbaik bagi seorang Muslim. Dan seorang Muslim hendaknya selalu ingat akhirat dan menyeru kepada ketakwaan kepada Allah.

Berhati-hatilah terhadap apa yang diperingatkan Allah. Sebab, itulah peringatan yang tiada tandingannya. Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan karena takut kepada-Nya, ia akan memperoleh pertolongan Allah atas segala urusan akhirat.

Barangsiapa yang selalu memperbaiki hubungan dirinya dengan Allah, baik di kala sendiri maupun di tengah keramaian, dan ia melakukan itu tidak lain kecuali hanya mengharapkan ridha Allah, maka baginya kesuksesan di dunia dan tabungan pahala setelah mati.

Yaitu ketika setiap orang membutuhkan balasan atas apa yang telah dilakukannya. Dan jika ia tidak melakukan semua itu, pastilah ia berharap agar masanya  menjadi lebih panjang. Allah memperingatkan kamu akan siksanya. Dan Allah Maha Penyayang kepada hamba-hambanya. (QS. Ali Imran ayat 30).

Karenanya, bertakwalah kalian kepada Allah dalam urusan sekarang maupun yang akan datang, dalam kerahasiaan maupun terang-terangan. Sesungguhnya, barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya.” (QS. At Thalaq ayat 5). Barang siapa bertakwa kepada Allah, sesungguhnya ia telah memperoleh kemenangan yang besar (QS Al Ahzab ayat 71).

Sesungguhnya ketakwaan kepada Allah menghindarkan dari kemarahan, hukuman dan murka-Nya. Takwa kepada Allah akan membuat wajah bersinar terang, membuat Allah ridha dan meninggikan derajat. Lakukanlah dengan sepenuh kemampuan kalian, dan jangan sampai kurang di sisi Allah.

Dia telah mengajarkan kepada kalian dalam kitab-Nya dan membentangkan jalan-Nya untuk mengertahui siapa yang benar dan mengertahui siapa yang dusta (QS Al Ankabut ayat 3).

Maka berbuat baiklah, sebagaimana dia berbuat baik kepada kalian, dan musuhilah musuh-musuh-Nya. Berjihadlah di jalan Allah dengan sebenar-benar jihad. Dia telah memilih dan menamakan kalian sebagai muslim (QS Al Hajj ayat 78). Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidupnya dengan keterangan yang nyata (QS Al Anfal ayat 42).

Tiada daya dan upaya  kecuali hanya dengan kekuatan Allah. Karenanya, perbanyaklah mengingat Allah dan beramalah untuk kehidupan setelah mati. Sesungguhnya orang yang membangun hubungan baik dengan Allah, Allah akan membuat baik hubungan orang itu dengan manusia lainnya.

Karena Allah yang memberi ketetapan kepada manusia, sedang manusia tidak memberi ketetapan kepada-Nya. Dia menguasai manusia, sedang manusia tidak bisa menguasainya. Allah itu Maha Agung. Tiada daya dan kekuatan selain dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

3. Sholat Jumat di Dalam Alquran

cara sholat Jumat
atolewallpaper.blogspot.co.id

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (٩) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (١٠) وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ (١١

“Wahai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengeetahui.

Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.

Dan apabila mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera menuju kepadanya dan mereka tinggalkan engkau (Muhammad) sedang berdiri (berkhutbah). Katakanlah, “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan, dan Allah pemberi rezeki yang baik (Al-Jum’ah: 9-11).

4. Sholat Jumat di Dalam Hadits

1.Dari Abi Al-Ja’d Adh-dhamiri ra berkata bahwa Rosulullah Saw bersabda;

مَنْ تَرَكَ َثلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا طبَعَ الله عَلىَ قَلْبِهِ

“Orang yang meninggalkan 3 kali Shalat Jumat karena lalai, Allah akan menutup hatinya” (HR. Abu Dawud).

2. Dari Thariq bin Syihab radhiyallahu ‘anhu bahwa Rosulullah Saw bersabda;

“Shalat Jumat itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah, kecuali atas 4 orang, (yaitu) budak, wanita, anak kecil dan orang sakit” (HR Abu Dawud).

3. Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa mereka mendengar Rosulullah Saw bersabda di atas mimbar;

لَيَنتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الجُمُعَةَ أَوْ لَيَخْتَمَنَّ الله عَلَى قُلُوْبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُوْنَنَّ مِنَ الغَافِلِيْنَ

“Hendaklah orang-orang berhenti dari meninggalkan shalat Jumat atau Allah akan menutup hati mereka dari hidayah sehingga mereka menjadi orang-orang yang lalai” (HR. Muslim).

5. Syarat Wajib Shalat Jumat

tata cara sholat jumat
animasicantik.com
  1. Islam
  2. Balligh (dewasa)
  3. Berakal
  4. Laki-laki (perempuan tidak diwajibkan)
  5. Sehat (orang yang sakit atau berhalangan tidak diwajibkan
  6. Menetap (bermukim), musafir tidak diwajibkan

6. Sunnah-Sunah Sholat Jumat

Sunnah Sholat Jumat
pixabay.com

Sunnah sebelum Sholat Jumat

Sebelum melaksanakan Sholat Jumat, seluruh ummat Islam juga disunnahkan melaksanakan beberapa hal yang akan menambah kesempurnaan dalam melaksanakan ibadah Sholat Jumat. Mari kita bahas satu persatu agar Sholat Jumat kita bernilai lebih di mata Allah Swt.

  1. Mandi sebelum Sholat Jumat dilaksanakan
  2. Memotong kuku dan mencukur kumis
  3. Memakai baju terbaik, dan pakaian yang lebih baik adalah pakaian berwarna putih sebagai usaha untuk menjaga kekhusyukan.
  4. Memakai wangi-wangian
  5. Datang lebih awal. Sebagaimana dijelaskan dalam Hadist Bukhari, “Pada Hari Jumat di setiap masjid ada beberapa malaikat yang mencatat satu persatu orang yang hadir Sholat Jumat sesuai dengan kualitas kedudukannya. Apabila imam datang atau telah naik mimbar, maka para malaikat itu menutup lembaran catatan tersebut lalu mereka bersiap-siap mendengarkan Khutbah Sholat Jumat. Orang yang lebih awal diumpamakan seperti orang yang berqurban seekor unta gemuk, orang yang datang berikutnya seperti berqurban seekor sapi dan yang datang selanjutnya seperti berqurban seekor kambing. Yang datang selanjutnya seperti orang yang bersedakah seekor ayam dan berikutnya yang terakhir seperti orang yang bersedekah dengan sebutir telur.”
  6. Berdoa keluar rumah
  7. Berjalan kaki ke masjid, karena setiap langkah kaki yang ditujukan ke masjid dapat menghapuskan dosa. Selain itu juga disunnahkan untuk tidak banyak bicara.
  8. Apabila telah sampai ke masjid, disunnahkan melangkahkan kaki dengan didahulukan yang kanan.
  9. Melaksanakan Sholat Takhiyatul Masjid, yakni sholat yang dilakukan dalam rangka menghormati masjid.
  10. Bertafakkur, membaca Al Quran, dzikir atau memperbanyak sholawat sebelum adzan di kumandangkan.

Sunnah setelah Ibadah Jumat

tata cara sholat jumat
animasicantik.com
  1. Seperti sholat-sholat lainnya, setelah Sholat Jumat pun disunnahkan membaca dzikir dan melaksanakan sholat sunnah ba’diyah. Hal ini diriwayatkan oleh HR. Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
  2. Sholat Jumat Ba’diyah
  3. Di Hari Jumat, setiap kaum muslim tanpa terkecuali juga disunnahkan untuk memperbanyak sholawat, mempelajari perjalanan sirah mulianya, dan memperdalam penghayatan agama yang telah disampaikan Nabi Muhammad Saw. Rosulullah Saw bersabda:

Perbanyaklah sholawat kepadaku setiap Jumat. Karena shalawat ummatku akan diperlihatkan padaku setiap Jumat. Brangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku di Hari Kiamat nanti (HR. Baihaqi).

  1. Di Hari Jumat, kesitimewaan lainnya juga terdapat di dalam sunnah membaca Surah Al-Kahfi. Dari HR. Baihaqi disebutkan bahwa: “Barang siapa membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat, maka baginya sinar cahaya antara dirinya dan Baitul Haram.”

Surah Al Kahfi dalam hadits dijelaskan sebagai surah yang dapat dijadikan upaya berlindung dari fitnah Dajjal.

Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindung dari (fitnah) Dajjal. (HR. Muslim No. 809).

 

Tinggalkan komentar