Burung Hantu punya DNA Khusus untuk Berburu di Malam Hari

Burung Hantu punya DNA Khusus untuk Berburu di Malam Hari

Burung Hantu punya DNA Khusus untuk Berburu di Malam Hari (Gambar: Pixabay)

Burung Hantu atau jika di Jawa dikenal dengan sebutan Manuk Guwek adalah termasuk hewan yang berburu di malam hari atau biasa disebut sebagai hewan nocturnal. Kemampuan ini membuat beberapa orang bertanya-tanya, mengapa burung hantu suka berburu di malam hari?

Melansir dari halaman ScienceAlert, ternyata burung hantu memiliki DNA Khusus yang tidak ditemui pada spesies burung lainnya. DNA Khusus ini pada burung hantu sangat berkaitan erat dengan penglihatannya, yang membuat burung hantu punya “mata super” di malam hari (Supercharges Night Vision).

Hal ini dijelaskan dalam penelitian berjudul “Genomic Evidence for Sensorial Adaptations to a Nocturnal Predatory Lifestyle in Owls” yang ditulis oleh Pamela Espindola-Hernandez, Jacob C. Mueller, Martina Carrete, Stefan Boerno dan Bart Kempenaers.

Burung Hantu punya DNA Khusus untuk Berburu di Malam Hari: Kronologi

Tim peneliti ini awalnya meneliti genom dari 20 spesies burung yang berbeda, dengan rincian 11 diantaranya adalah burung hantu. Mereka berusaha untuk mengidentifikasi aspek positif apa saja dari seleksi alam pada burung.

Sesuai dengan ekspektasi mereka bahwa burung hantu memiliki pendengaran dan penglihatan yang sama baiknya. Hal ini terletak pada sensorik mereka yang memang lebih baik ketimbang burung lainnya.

Akan tetapi para peneliti lalu terkejut karena mereka menemukan sejumlah evolusi pada 32 genom yang diantaranya terkait dengan pengemasan DNA dan kondensasi kromosom. Hal ini menurut peneliti memungkinkan burung hantu untuk melihat cahaya lebih banyak dari burung kebanyakan.

Peneliti juga menemukan bahwa burung hantu memiliki sejumlah susunan molekul DNA yang terletak pada retina mata mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyalurkan cahaya.

Burung Hantu juga memiliki retina yang dikemas dalam sel batang, yang memungkinkan mereka untuk berburu lebih baik di malam hari, namun juga setelah gelap hari.

Implikasi Penelitian

Meskipun begitu peneliti juga mengingatkan bahwa temuan ini bersifat hipotetik. Hal ini mengingat penelitian ini belum menyentuh bagaimana burung hantu dapat memperoleh sejumlah keunggulan evolusioner tersebut dalam hal peningkatan keahlian berburu di malam hari.

Burung Hantu memiliki sejumlah kemampuan berburu yang berbeda ketimbang burung lainnya. Misalnya, mereka dapat berburu dalam kondisi senyap atau nyaris tanpa suara, lalu menyimpan cakar tajam mereka seperti elang dan falcon. Sejumlah kemampuan ini juga sebetulnya sangat berhubungan dengan genom tadi.

Namun dengan perbandingan sejumlah genom tersebut, cukup untuk menjawab mengapa burung hantu aktif berburu di malam hari. Selain itu temuan ini juga mendukung bahwa berevolusi dari leluhur mereka yang hidup diurnal. Kemampuan fotoreseptor pada retina mata mereka berbeda dari burung kebanyakan.

Sumber:

Berita mengenai penelitian ini bisa dilihat disini dan penelitian terkait bisa dilihat disini.

Tinggalkan komentar