Tidur Siang dan Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

Tidur Siang dapat Membuat anda Memiliki Mental yang Lebih Baik

Ilustrasi Tidur Siang (Gambar: Pixabay/smengelsrud)

Tidur siang selama ini memang menyimpan banyak sekali manfaat. Selain bisa memperbaiki mood anda, tidur siang juga bisa membuat anda berpikir lebih baik. Selain itu tidur di siang hari dengan durasi singkat juga membuat anda lebih fresh. Baru-baru ini peneliti ternyata mengungkap satu lagi manfaat kebiasaan menutup mata di siang hari bagi anda.

Peneliti di negeri Tiongkok mengungkap bahwa tidur siang juga bisa diasosiasikan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Mereka menyatakan bahwa performa kognitif seseorang dapat secara signifikan meningkat ketika mereka menutup mata di siang hari. Hal tersebut tentu saja kabar bagus bagi anda karena manfaatnya bagus bagi tubuh anda.

Setidaknya itulah yang diungkap dalam penelitian berjudul “Relationship between Afternoon Napping and Cognitive Function in The Ageing Chinese Population”. Penelitian ini dimuat dalam jurnal General Psychiatry, seperti yang dikutip dari Science Daily (25 Januari 2021).

Cara Pengujian

Penelitian ini melibatkan subjek sebanyak 2.214 responden di negeri Tiongkok. Para responden yang terpilih dalam peneltian ini merupakan orang dengan usia 60 tahun atau lebih. Responden ditanyai soal kebiasaan mereka sehari-hari, utamanya berkaitan dengan kebiasaan tidur mereka.

Mereka lalu ditanyai seputar berapa durasi waktu yang mereka habiskan untuk melakukan tidur. Tidur malam juga dihitung dalam penelitian ini sebagai pembandingnya. Lalu selanjutnya para peneliti memberikan pertanyaan lanjutan seputar pemecahan masalah sampai fokus responden. Tujuannya untuk mengukur kemampuan kognitif responden.

Selain itu mereka juga diuji menggunakan tes bernama the Mini Mental State Exam (MMSE) atau tes kerja kognitif jika diterjemahkan. Tujuannya yaitu untuk mengetes apakah dari responden tersebut memiliki penyakit demensia. Tes ini juga termasuk 30 jenis seputar kemampuan kognitif, kerja memori, visual-spasial, dan kemampuan verbal.

Bahkan penelitian ini juga mengukur tingkat triglycerida para responden. Tes yang biasanya digunakan untuk mengukur kepadatan darah ini nampaknya digunakan untuk sebagai data penguat hasil ujinya. Hal ini mengingat penelitian ini didasarkan pada perilaku, bukan kerja fisik maupun otak seperti penelitian yang menggunakan metode scanning otak. Melainkan penelitian survey yang basisnya adalah kuesioner dan kemampuan fisik secara umum.

Dari sekitar dua ribuan responden tersebut, sebanyak 1534 diantaranya memiliki kebiasaan tidur siang dan sisanya tidak. Rata-rata reponden menghabiskan waktu untuk tidur malam sepanjang 6,5 jam per hari.

Tidur Siang dan Kesehatan Mental

Hasilnya adalah kemampuan kognitif seseorang yang tidur siang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam kesadaran lokasi, kemampuan verbal dan kerja memori. Artinya seseorang yang menutup mata di siang hari memiliki kesehatan mental yang baik dikarenakan kemampuan kognitif yang mendukungnya.

Meskipun begitu, patut untuk menjadi catatan bahwa penelitian ini bersifat observasional. Artinya masih membutuhkan pengujian lanjutan berupa pendekatan medis. Namun secara umum tidur memang dapat mengatur respon akan kekebalan tubuh.

Orang yang memiliki peradangan misalnya diketahui memiliki tidur siang yang lebih sering. Ini dikarenakan tidur siang dapat mengaktifkan inflamasi untuk mengurangi peradangan. Itulah mengapa cukup masuk akal jika kebiasaan tersebut memiliki banyak fungsi baik medis maupun psikologis.

 

Sumber:

Science Daily

Science Alert

https://gpsych.bmj.com/content/34/1/e100361

Tinggalkan komentar