Pengertian Akidah dan Ibadah

Pengertian akidah dan Ibadah

Pengertian Ibadah

Ibadah berasal dari kata Abada-ya’budu ibadatan yang berarti beribadah/menyembah. Ibadah adalah menyembah kepada Allah atau tunduk kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya dan jika tidak bisa seolah-olah kamu dilihat-Nya.[1] Adapun secara bahasa ibadah berarti: taat, tunduk, menurut, mengikuti, dan do’a.[2] Bisa juga diartikan menyembah, sebagaimana disebut dalam Q.S. Al-Dzariyat:56, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah- Ku”.

Pengertian Akidah

Hasan al-Banna mengatakan bahwa aka’id (bentuk jamak dari akidah) artinya beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. Sedangkan dalam pandangan Abu Bakar Jabir al-Jazairy pengertian akidah merupakan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.[3]

Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat ditarik beberapa hal penting berikut:[4]

  1. Setiap manusia fitrah tentang adanya Tuhan yang didukung oleh hidayah Allah beberapa indera, akal, agama (wahyu) dan taufiqiyyah (sintesis antara kehendak Allah dengan kehendak manusia). Oleh karena itu, manusia yang ingin mengenal Tuhan secara baik harus mampu memfungsikan hidayah-hidayah tersebut.
  2. Keyakinan sebagai sumber utama akidah itu tidak boleh bercampur dengan keraguan.
  3. Akidah yang kuat akan melahirkan ketentraman jiwa.
  4. Tingkat akidah seseorang bergantung pada tingkat pemahamannya terhadap ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah.

Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota tubuh.” Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni mengesakan Allah (Tauhidullah).[5]

[1] Sidi Gazalba, Masjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Pustaka Antara, 1975), hlm 14.

[2] Ahmad Thib Raya, Menyelami Seluk-Beluk Ibadah dalam Islam (Jakarta: Prenada Media, 2003), hlm 137.

[3] DPPAI UII, Akidah Islam, (UII Yogyakarta Press: 2006), hal. 29.

[4] DPPAI UII, Akidah Islam…, hal. 30.

[5] Ibid…,hal. 30.

Tinggalkan komentar