“Mijel, Si Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan” (Ulasan KKN Mahasiswa UNDIP)

KKN MAHASISWA UNDIP
Kkn Mahasiswa UNDIP

Minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah atau mijel, bagi sebagian besar masyarakat merupakan limbah rumah tangga yang harus dibuang. Namun pembuangan secara langsung tanpa adanya pengolahan akan dapat merusak kelestarian lingkungan itu sendiri.

Sebenarnya minyak ini bisa dimanfaatkan kembali menjadi sabun padat yang memiliki nilai ekonomis. Hal ini lah yang mendasari TIM II KKN UNDIP mengadakan “Pelatihan Pembuatan Sabun Mijel (Minyak Jelantah)” kepada Ibu-ibu PKK di Desa Kwagean, Wonopringgo, Pekalongan (7/8).

Kenapa Minyak Dapat Digunakan sebagai Bahan Dasar Sabun?

Sabun secara kimia dihasilkan dari proses hidrolisis minyak atau lemak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang kemudian dilanjutkan dengan proses saponifikasi menggunakan basa.

Basa disini bisa menggunakan Kalium Hidroksida (KOH) atau Natrium Hidroksida (NaOH), tergantung jenis sabun yang ingin dihasilkan. Basa yang biasa yang digunakan pada sabun keras (padat) adalah NaOH dan basa yang biasa digunakan pada sabun lunak (cair) adalah KOH. Lemak yang digunakan dapat berupa lemak hewani, minyak nabati, lilin, ataupun minyak ikan laut.

Pembuatan sabun ini menggunakan minyak jelantah sebagai bahan utamanya dan NaOH atau yang dikenal dipasaran adalah soda api sebagai bahan tambahan (pengemulsi). Dimulai dari proses penyaringan minyak jelantah untuk memisahkan minyak dari residu. Kemudian, soda api (NaOH) dilarutkan pada air.

Minyak jelantah yang sudah bersih dan larutan soda api ini kemudian dicampur dan diaduk hingga mengental. Jika larutan sudah mengental ditambahkan aroma parfum lalu dimasukan kedalam cetakan dan tunggu hingga mengeras.

Ibu-ibu PKK yang hadir aktif  dan sangat antusias saat mencoba mempraktekan sendiri pembuatan sabun cuci piring tersebut. Hasil karya dari pelatihan ini pun dibawa pulang oleh ibu-ibu PKK desa Kwagean.

Harapannya ibu-ibu mampu memanfaatkan minyak jelantah yang tidak terpakai di rumah untuk membuat sesuatu yang berguna dan bernilai jual seperti sabun cuci piring tersebut. (YR)

Penulis 

Yunia Rahma

Mahasiswi Kimia Universitas Diponegoro

Tinggalkan komentar