IAIN Ponorogo; Kampus Islami Penuh Creativity

Kampus IAIN Ponorogo

IAIN Ponorogo atau Institut Agama Islam Negeri Ponorogo adalah salah satu kampus terbesar di Ponorogo. IAIN Ponorogo berlokasi di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. IAIN Ponorogo memiliki dua kampus yang lokasinya agak berjauhan. Kampus I berlokasi di Jl. Pramuka No.156 Desa Ronowijayan, Kecamatan  Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Sedangkan kampus II berlokasi di Jl. Puspita Jaya Desa Pintu, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

IAIN Ponorogo merupakan Institut Agama Islam Negeri terbaik di Ponorogo. IAIN Ponorogo didukung oleh dosen-dosen yang sangat kompeten dibidang masing-masing. Kampus IAIN Ponorogo juga memiliki perpustakaan dan sumber literasi yang lengkap, serta ada fasilitas olahraga, program beasiswa, unit kegiatan mahasiswa (UKM) serta layanan administrasi yang baik. Berikut ini akan saya jelaskan tentang profil IAIN Ponorogo yang menarik untuk diketahui!

Sejarah Berdirinya IAIN Ponorogo

IAIN Ponorogo berawal dari sebuah Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA) yang didirikan atas inisiatif dari KH. Syamsuddin dan KH. Chozin Dawoedy pada tanggal 1 Februari 1968 kemudian akademi ini dinegerikan pada tanggal 12 Mei 1970 menjadi Fakultas Syariah Ponorogo IAIN Sunan Ampel yang merupakan cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya yang lokasinya berada di Ponorogo. Fakultas ini dipimpin oleh R.M.H. Aboe Amar Syamsuddin dengan mengusung Program Sarjana Muda. Selanjutnya fakultas ini mengalami perkembangan yang pesat  hingga mulai tahun ajaran 1985/1986 bisa menyelenggarakan program Sarjana Lengkap (S-1) dengan membuka Jurusan Qodlo’ dan Muamalah  Jinayah.

Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi Perguruan Tinggi menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik. Kemudian keluarlah Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 Tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Berdasarkan keputusan tersebut maka semua fakultas di lingkungan IAIN yang berlokasi di luar induk, beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).  STAIN tersebut bersifat otonom dan merupakan organisasi baru di lingkungan Departemen Agama (Kementerian Agama). STAIN dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab kepada Menteri Agama. Dengan kata lain Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang ada di Ponorogo tersebut tidak lagi menjadi bagian dari IAIN Sunan Ampel Surabaya tapi telah berubah menjadi unit organisasi yang baru, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri  Watoe Dhakon atau STAIN Watoe Dhakon kemudian berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ponorogo atau disingkat STAIN Ponorogo.

STAIN Ponorogo resmi didirikan sejak tanggal 21 Maret 1997 M atau tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H. Kemudian STAIN Ponorogo membuka tiga jurusan yaitu Jurusan Syari’ah, Jurusan Tarbiyah, dan Jurusan Ushuluddin. Ketua pertama yang memimpin STAIN Ponorogo adalah H. Anshor M. Rusydi pada tahun 1998-2002. Kemudian pada tahun 2016 berdasarkan berdasarkan Perpres 75 tahun 2016, STAIN Ponorogo resmi menjadi IAIN Ponorogo. Alih status tersebut bertujuan agar perguruan tinggi tersebut mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas. Pada tahun 2016 ketika masih berstatus STAIN Ponorogo, institusi ini telah mendapatkan akreditasi B dari BAN-PT sesuai SK Nomor: 1146/SK/BAN-PT/Akred/PT/VII/2016. Berhubung terjadi alih status dari STAIN Ponorogo menjadi IAIN Ponorogo, maka BAN-PT melakukan surveilen. Alhamdulillah, institusi IAIN Ponorogo kembali dinyatakan terakreditasi dengan predikat B.

Perpindahan Lokasi Kampus IAIN Ponorogo Dari Masa Ke Masa

IAIN Ponorogo telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Berawal dari Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA) kemudian menjadi Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel kemudian beralih status menjadi STAIN Ponorogo dan menjadi IAIN Ponorogo seperti sekarang ini. Selain itu, IAIN Ponorogo juga mengalami perpindahan lokasi kampus. Berikut ini perpindahan lokasi kampus IAIN Ponorogo dari masa ke masa.

Kampus Durisawo (1968-1974)

Ketika masih menjadi Akademi Syari’ah Abdul Wahhab (ASA) yang berdiri pada tahun 1968 dan diresmikan menjadi Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1970, kampus IAIN Ponorogo pada kurun waktu 1968-1974 berlokasi di Kompleks Pondok Pesantren K.H. Syamsudin yang beralamatkan di Jalan Lawu Durisawo, Kelurahan Nologaten, Kabupaten Ponorogo.

Kampus Jalan Irian Jaya (1974-1976)

Pada tahun 1974 kampus Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel dipindah ke Jalan Irian Jaya, Desa Banyudono Ponorogo. Di Jalan Irian Raya ini kampus Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel menempati sebuah rumah yang dijadikan lokasi perkantoran dan perkuliahan.

Kampus Jalan Sriwijaya 20 Atas (1976-1981)

Setelah menempati Jalan Irian Jaya Desa Banyudono Ponorogo selama 2 tahun, yaitu pada tahun 1974-1976, kemudiaan mulai tahun 1976 Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel kembali dipindah lokasinya ke Jalan Sriwijaya 20 Atas Desa Banyudono Ponorogo. Fakultas ini berlokasi di Jalan Sriwijaya hingga tahun 1981.

Kampus Jalan Pramuka (1981-Sekarang)

Pada tahun 1981 Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel mengalami perpindahan lokasi lagi dan kali ini menetap di Jalan Pramuka No. 156 Desa Ronowijayan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo. Pada masa ini Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel berkembang begitu pesat hingga pada tahun 1997 fakultas yang merupakan cabang dari IAIN Sunan Ampel Surabaya resmi beralih status menjadi perguruan tinggi negeri yang bersifat otonom dengan nama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ponorogo. Bahkan, pada tahun 2016 mengalami peningkatan status lagi menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

Visi, Misi, dan Tujuan IAIN Ponorogo

Suatu organisasi wajib memiliki visi dan misi. Dengan adanya visi dan misi sebuah organisasi bisa memiliki arah untuk merancang atau menyusun sebuah strategi  untuk mencapai sebuah tujuan. Visi dan misi membuat kita bisa lebih fokus pada tujuan kita. Selain itu, adanya visi dan misi memudahkan kita untuk menginspirasi orang-orang  yang bersama kita untuk mencapai tujuan bersama. Berikut ini visi, misi, dan tujuan dari IAIN Ponorogo.

Visi

Sebagai pusat kajian dan pengembangan ilmu keislaman yang unggul dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.

Misi

Menghasilkan sarjana di bidang ilmu-ilmu keislaman yang unggul dalam kajian materi dan penelitian.

Menghasilkan sarjana yang mampu mewujudkan civil society.

Menghasilkan sarjana yang berkarakter dan toleran.

Tujuan

Memberikan akses Pendidikan Tinggi Keislaman kepada masyarakat dengan tata kelola yang baik.

Menyiapkan human resources yang terdidik.

Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas.

Makna Lambang IAIN Ponorogo

logo IAIN Ponorogo

Lambang biasanya berupa sebuah gambar atau sketsa dengan bentuk-bentuk tertentu yang di dalamnya mengandung sebuah makna tersirat. Suatu organisasi menggunakan sebuah lambang untuk memperkenalkan organisasinya ataupun untuk mendapat pengakuan dari masyarakat. IAIN Ponorogo memiliki lambang yang terdiri dari unsur-unsur dan geometris visual, lambing tersebut memiliki makna sebagai berikut:

  1. Bentuk lambang adalah garis lengkung membentuk kubah melambangkan ciri khas masjid. Kerucut kubah berarti bahwa manusia hidup semata-mata untuk mengabdi kepada Allah SWT dan kelak akan kembali kepada-Nya dan menuju ke kehidupan yang abadi. Di bawah kubah terdapat kerucut yang menjorok ke bawah yang melambangkan bahwa asal-muasal manusia dari tanah. Oleh karena itu sepatutnya manusia tidak mengabaikan asal mulanya sehingga tetap mengakar di bumi serta memeliharanya dan pada akhirnya sebagai wujud syukur kepada Allah SWT;
  2. Ornamen segi enam berwarna kuning keemasan melambangkan Rukun Iman. Sebagai pemeluk agama Islam harus berusaha memperkuat iman agar menjadi manusia yang berharga laksana emas di sisi Allah SWT;
  3. Tiga lengkung dalam ornament melambangkan bahwa iman harus dijaga dan dipelihara. Tiga lengkung dalam ornamen juga melambangkan adanya Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dijalankan civitasakademika;
  4. Ornamen pena keemasan melambangkan tuliskanlah ilmu di dalam hati dan di dalam buku dan diamalkan dengan baik serta tinggalkan yang buruk berdasarkan ilmu tersebut agar menjadi insan yang berguna bagi agama dan negara;
  5. Al-Qur’an merupakan pedoman bagi umat Islam dalam mencapai keselamatan dunia dan akhirat. Al Qur’an berisikan himpunan petunjuk kehidupan dan moral serta sumber inspirasi dan kaidah hukum yang harus ditaati dan digali dalam pengembangan IAIN Ponorogo;
  6. Buku merupakan sumber ilmu dan sebagai jendela dunia. Buku juga sebagai media pembelajaran, pendidikan dan membimbing kita untuk mengadakan penelitian-penelitian dalam bidang ilmu keislaman yang unggul;
  7. Warna hijau memiliki arti sebagai kematangan dalam mengarungi kehidupan dengan berlandaskan Al-Qur’an. Warna hijau juga memuat pesan religius sebagaimana dimaksud dalam Al-Qur’an Surat Al-Insan (76): 21 dan Al-Kahfi (18) : 31;
  8. Warna kuning pada ornamen dan pena melambangkan kemuliaan dan kebesaran jiwa.

Fakultas-fakultas di IAIN Ponorogo

Gedung IAIN Ponorogo

IAIN Ponorogo telah mengalami perkembangan yang sangat  pesat. Kampus ini sekarang memiliki banyak fakultas dengan dosen-dosen yang sangat kompeten dibidangnya masing-masing. Berikut ini beberapa fakultas yang ada di IAIN Ponorogo.

Fakultas Syari’ah

Fakultas Syari’ah merupakan fakultas yang paling tua di IAIN Ponorogo. Fakultas Syari’ah telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam segala aspek termasuk pelayanan akademik kepada mahasiswa. Penyusunan kurikulum telah disesuaikan dengan perkembangan zaman. Lulusan fakultas ini banyak yang sukses dan mendapat peranan penting di dunia kerja. Banyak dari mereka yang diterima di lembaga-lembaga hukum baik local maupun nasional. Hingga saat ini, Fakultas Syari’ah di IAIN Ponorogo memiliki 2 Prodi, yaitu:

  1. Program Studi Ahwal Syaksiyah (Hukum Tata Negara)
  2. Program Studi Muamalah (Hukum Ekonomi Syari’ah)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan sebagai pusat pendidikan dan pengembangan tenaga edukatif yang profesional, kompetitif, memiliki integritas moral dan spiritual serta berkepribadian yang utuh. Lulusan dari fakultas ini diharapkan memiliki kualitas yang baik dan bisa bermanfaat di dunia pendidikan serta memiliki kepribadian yang baik yang mencerminkan kemuliaan agama islam. Saat ini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di IAIN Ponorogo memiliki 8 Prodi, yaitu:

  1. Program Studi PAI (Pendidikan Agama Islam)
  2. Program Studi PBA (Pendidikan Bahasa Arab)
  3. Program Studi PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
  4. Program Studi TBI (Tradis Bahasa Inggris)
  5. Program Studi PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini)
  6. Program Studi MPI (Manajemen Pendidikan Islam)
  7. Program Studi Tradis IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
  8. Progra Studi Tradis IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

Fakultas Ushuluddin, Adab, Dan Dakwah

Fakultas Ushuluddin, Adab, Dan Dakwah menjadi pusat kajian dan pengembangan pendidikan ilmu bidang Ushuluddin, Adab, dan Dakwah yang diharapkan bisa mewujudkan masyarakat madani. Saat ini, Fakultas Ushuluddin, Adab, Dan Dakwah di IAIN Ponorogo memiliki 3 Prodi, yaitu:

  1. Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir
  2. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
  3. Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) merupakan fakultas yang paling muda di IAIN Ponorogo. Fakultas ini terbentuk bersamaan dengan beralih statusnya STAIN Ponorogo menjadi IAIN Ponorogo. Fakultas ini dibentuk untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sumber daya manusia. Fakultas ini juga menjadi pusat kajian dan pengembangan ilmu bidang ekonomi dan bisnis Islam. Hingga saat ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dakwah di IAIN Ponorogo memiliki 3 Prodi, yaitu:

  1. Program Studi Ekonomi Syari’ah
  2. Program Studi Perbankan Syari’ah
  3. Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Program Pasca Sarjana IAIN Ponorogo

Adanya Program Pasca Sarjana di IAIN Ponorogo semakin menambah daya tarik masyarakat, khususnya masyarakat akademis. Respon dari masyarakat pun sangat positif. Itu terbukti dengan adanya 76 calon mahasiswa baru yang mendaftarkan diri pada angkatan pertama. Namun karena ada tahap seleksi maka yang diterima hanya sebanyak 40 orang yang kemudian dibagi menjadi 2 kelas. Seleksi tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas input mahasiswa. Saat ini jumlah mahasiswa program pasca sarjana berjumlah sekitar 200 orang. IAIN Ponorogo sangat mendukung Program Pasca Sarjana ini dengan menyediakan sarana yang memadai dan nyaman. Selain itu tingkat kompentensi para dosen juga dijaga agar para mahasiswa bisa mendapatkan pelayanan akademis yang memuaskan. Selain itu IAIN Ponorogo juga mendatangkan dosen dari luar kota untuk menambah kualitas tenaga dosen di program pasca sarjana. Program Pascasarjana STAIN Ponorogo telah memiliki 4 Prodi, yaitu:

  1. Ekonomi Syari’ah (ES)
  2. Manajemen Pendidikan Islam (MPI)
  3. Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
  4. Hukum Keluarga (AS/Ahwal Syakhsiyyah)
  5. Perpustakaan IAIN Ponorogo

Perpustakaan IAIN Ponorogo sudah ada sejak status kampus tersebut masih Fakultas Syari’ah Ponorogo IAIN Sunan Ampel. Perpustakaan tersebut didirikan pada tanggal 20 Mei Tahun 1970. Waktu itu kondisi perpustakaan masih sangat memprihatinkan karena memiliki ruangan yang tidak nyaman dan juga tata kelola yang kurang baik. Selain itu jumlah buku pun masih sangat terbatas, bahkan sebagian besar buku-buku tersebut merupakan buku-buku pribadi sumbangan dari para dosen.

Pada tahun 1974, perpustakaan mulai ada perkembangan. Koleksi buku sudah mulai tertata rapi dari dengan adanya rak khusus meskipun jumlahnya masih terbatas. Selanjutnya pada tahun 1982 ketika kampus pindah di Jalan Pramuka Desa Ronowijayan, kondisi perpustakaan mulain mengalami perkembangan dari segi jumlah koleksi buku. Bahkan, perpustakaan IAIN Ponorogo setiap tahun mendapatkan sumbangan dari Depag Pusat Jakarta. Waktu itu perpustakaan masih menembati rumah dekan. Pada tahun 2004 mulai dibangun gedung perpustakaan dengan lantai 3 dengan luas 900 m2 yang terletak di komplek perkuliahan sebelah utara jalan. Sekarang perpustakan IAIN Ponorogo sudah memiliki gedung yang sangat megah, tata kelola yang semakin canggih, dan tentunya jumlah buku yang sangat banyak sehingga memudahkan para mahasiswa untuk mencari referensi.

Ma’had Al-Jami’ah Ulil Absar 

IAIN Ponorogo mendirikan sebuah pesantren untuk mahasiswa yang bernama Ma’had Al-Jami’ah Ulil Absar untuk meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa terutama dalam kompetensi baca Al-Qur’an dan juga pembelajaran Bahasa Arab. Selain itu, dengan adanya kegiatan-kegiatan religi di Ma’had Al-Jami’ah Ulil Absar diharapkan bisa membentuk kepribadian mahasiswa menjadi yang baik.

Kampus II IAIN Ponorogo

Kampus II diresmikan pada tanggal 10 Mei 2017 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin. Biaya pembangunan gedung Kampus II menghabiskan dana sekitar Rp 28 miliar di atas tanah seluas 6.600 hektare. Kampus II IAIN Ponorogo tersebut terpampang dua gedung baru yang masing-masing memiliki 4 lantai yang  digunakan sebagai gedung perkuliahan Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).

Lapangan Bola IAIN Ponorogo

Lapangan Bola IAIN Ponorogo diresmikan pada tanggal 09 Maret 2019 oleh Siti Maryam Yusuf selaku Rektor. Lapangan Bola tersebut berlokasi di Kampus II IAIN Ponorogo. Pembangunan lapangan bola diharapkan bisa menambah daya tarik sehingga natinya banyak lulusan Madrasah Aliyah, SMA dan SMK yang kuliah di IAIN Ponorogo.

Itulah profil dari Kampus IAIN Ponorogo. Semoga usalan saya tentang Kampus IAIN Ponorogo membuat anda tertarik untuk kuliah di Kampus ini. Sekian terimakasih.

Tinggalkan komentar