10 Hal Paling Mengesankan Ketika Traveling ke Gunung Bromo Indonesia

Mount Bromo and Batok
Pixabay.com

Bagi kami pemuda Muslim, melakukan perjalanan bukan hanya sebuah perjalanan. Lebih dari itu, kami niatkan untuk belajar mengenal kekuasaan Allah dari Alam.

Karena niat inilah hati kami menjadi tenang sehingga apapun kesulitan selama perjalanan dapat teratasi dengan tenang. Tenang karena semua diniatkan untuk pembuat kehendak; Allah SWT.

10 Hal Paling Mengesankan Ketika Traveling ke Gunung Bromo Indonesia

Gunung Bromo Indonesia
Pixabay.com

Perjalanan ini kami adakan setelah tiga minggu belajar bahasa Arab di Kampung Inggris Pare, adapun dalam tulisan ini saya akan menceritakan 10 hal paling mengesankan ketika traveling menuju Gunung Bromo.

1. Berubah Pikiran

Awalnya memang tidak disengaja. Mau ke pantai tapi malah ke Gunung Bromo. Karena belum pernah liburan ke sana akhirnya kita sepakat. Gunung Bromo memang bisa merubah pikiran seketika.

2. Perjalanan yang Jauh

Perjalanan yang jauh memang melelahkan. Apalagi bila satupun tak ada yang hafal jalanya. Waktu itu kami sekitar 17 orang berangkat bareng-bareng ke Gunung Bromo. Waktu itu perjalanan memakan waktu kurang lebih 13 Jam; berangkat dari Pare Kediri.

3. Ban Bocor

Ini yang membuat lelah. Ketika baru sampai seperempat perjalanan, ban sepeda motor kami ada yang bocor. Akhirnya terpaksa menuntun sepeda motor tersebut. Namu puji syukur pada Allah, tak jauh dari tempat kejadian ada tambal ban. Alhamdulillah.

4. Jatuh

Kecelakaan selama perjalanan memang sering terjadi. Ibu saya sering menasehati agar senantiasa mengingat Allah. Dzikirlah di dalam perjalanan.

Kelompok kami pun ada beberapa yang jatuh karena faktor licinnya jalanan dan rasa kantuk yang tak bisa dibendung.

5. Jalan yang Mengerikan

Melewati jalan yang berkelok-kelok sudah menjadi kebiasaan kami ketika menyusuri gunung Bromo. Ada beberapa jalan yang aman di mana semua batas pinggir-pinggirnya sudah berbeton.

Namun ada pula jalan yang tanpa batas, bila tak punya rem, tentu saja akan membahayakan dan masuk terperosok ke jurang. Barangkali suasana jalan yang seperti membuat hati dag dig dug.

6. Katisen

Hal yang tak terpikirkan ketika ke Gunung Bromo adalah katisen. Di dalam Jawa istilah tersebut biasa digunakan manakala seseorang kehujanan dan merasa sangat kedinginan.

Seperti supir pribadiku Om Deniel, beliau ini tiba-tiba menggigil tak karuan, entah kesurupan jin apa tau-tau menggigil. Untung menggigilnya hanya sementara haha;…

7. Dinginnya Merasuk ke Tulang

Peristiwa mengesankan yang ke 7 adalah hawa dingin yang menyelimuti perjalanan kami. Bayangkan, semakin tinggi jalan yang ditempuh, semakin dingin pula hawanya. Puncak dinginnya ada pada waktu subuh. Inilah pentingnya mengenakan jaket berlapis-lapis.

Namun bila Anda lupa membawa jaket, saya sarankan agar berhenti dan minum kopi di warung-warung yang Anda temui. Jangan lupa juga biar hangat turut api unggun di warung tersebut. Jangan lupa juga makan gorengan!

8. Lautan Pasir

Diskusi alot apakah akan nekat melewati jalur pasir laut atau diam berhenti di warung. Karena masih muda dan bergairah akhirnya kita pilih untuk meneruskan perjalanan. Rasanya tak percaya ketika melewatinya, seperti main game yang kadang keceblok (terjebak di dalam pasir yang becek) dan kadang bisa melewati dengan mulus.

9. Sejuknya Udara di Kaki Gunung Bromo

Ketika akan sampai di Gunung Bromo, terasa sejuk sekali udara di sana. Bahkan, bila dibayagkan bernafas serasa bisa langsung masuk ke paru-paru kita tanpa filter. Kami merasakan udara yang sangat  bersih dan segar.

10. Khusyuk Sholat di Gunung Bromo

Ibadah di Gunung Bromo

Yang ini memang agak gimana untuk diceritakan. Namun karena ini bagian dari cerita, biarkan gambar yang berbicara hehe…

11. Ketika Gunung Bromo di Depan Pandangan

10 Hal Paling Mengesankan Ketika Traveling ke Gunung Bromo Indonesia
Gunung Bromo

Masha Allah, Allahu Akbar. Ucapan itulah yang keluar dari mulut-mulut kami. Sungguh betapa besar ciptaan Allah dan betapa kecil kami sebagai manusia. Di sana, kami sempatkan untuk melihat kawah Gunung Bromo dengan menaiki anak tangga. Sewaktu di atas itulah kami merasa bahwa kami adalah hamba yang kecil, seperti miniatur bila dilihat dari atas.

 

Tinggalkan komentar