Contoh Kesimpulan yang Baik dan Benar

Contoh kesimpulan yang baik dan benar
pixabay.com

Ketika menulis tugas tulisan, dalam susunan terakhir selalu ada kesimpulan. Kesimpulan ini diperlukan untuk meringkas atau mereview kembali hasil dari pembahasan tugas Anda.  Lalu seperti apa contoh kesimpulan yang baik dan benar itu?

2 contoh kesimpulan ini akan menunjukkan kepada Anda, agar Anda tidak asal-asalan dalam menulis kesimpulan. Meskipun kesimpulan ada di akhir susunan makalah, bukan berarti Anda harus mengabaikannya. Menulis kesimpulan dengan kalimat yang sedikit, asal ringkas dan padat namun tidak jelas.

Lalu bagaimana sih menulis kesimpulan yang baik dan benar itu? Nah, di bawah ini, contoh kesimpulan yang pertama adalah contoh yang salah. Adapun contoh kesimpulan yang kedua adalah yang benar.

Contoh Kesimpulan Yang Salah

1. Pembahasan

Fokus dari pembahasan ini dimulai dari judul berita di koran tersebut, yang dirasa memiliki diksi yang kurang sesuai untuk digunakan sebagai judul berita. Wartawan memilih judul berita dengan menulis “Kasus Penusukan Wanita di Hotel, Layanan Tak Memuaskan, Pelaku Jengkel”.

Dari judul ini penulis memilih dua kata kunci yakni,  layanan dan penusukan. Dari strategi pemilihan kata yang disematkan pada judul tergambar bagaimana aktor dipentaskan dalam berita di mana semua diksi yang digunakan mengacu kepada korban, dalam hal ini perempuan dalam berita tersebut.

Kata ‘layanan’ menekankan bahwa seorang perempuan dikodratkan hanya untuk melayani. Padahal tugas seorang perempuan bukan hanya menjadi pelayan, terlebih melayani dalam hal memuaskan nafsu birahi.

Teks yang menjadi media berita ini bias dalam menampilkan perempuan. Perempuan ditampilkan dalam teks sebagai pihak yang salah dan memicu pandangan yang marginal. Hal ini terlihat pada proses penggambaran yang dilakukan oleh penulis dalam teks seperti pada kutipan:

“Kencan yang kedua kalinya ini, tersangka merasa tak puas dengan permainan korban, sehingga membuat tersangka kesal dan menusuknya.”

Pada bagian ini, Lintang dianggap lemah dan bersalah karena tidak bisa memberikan ‘permainan’ terbaiknya seperti kencan yang pertama. Ya, Lintang yang diceritakan dalam teks berita ini adalah seorang perempuan panggilan.

Dari kalimat –kalimat tersebut terlihat bentuk perspektif yang melemahkah posisi perempuan. Apalagi korban yang tidak bisa memberi keterangan. Aktor pencerita dari teks berita ini hanya mendapat narasumber dari tersangka dan suami korban.

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  1. Bahwa teks mengalami bias dalam merepresentasikan perempuan dalam teks berita Kasus Penusukan Wanita di Hotel, Layanan Tak Memuaskan, Pelaku Jengkel.
  2. Marginalisasi perempuan terwujud dalam bentuk pelemahan posisi perempuan

Pada contoh yang pertama ini, kesimpulan ditulis dengan sangat padat. Ini adalah contoh menulis kesimpulan yang salah.

2. Contoh Menulis Kesimpulan yang Benar

1. Pembahasan

Fokus dari hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengkonstruksi dan membingkai 2 tahun kepemimpinan Jokowi baik vivanews.co.id dan detik.com memiliki kesan yang berbeda.

Di mana vivanews.co.id cenderung membidik Jokowi bahwa dalam 2 tahun masa kepemimpinannya masih banyak program kerja yang belum terealisasi di berbagai bidang. Jokowi dinilai ingkar janji, apa yang ia sampaikan saat kampanye menjadi presiden tidak sesuai dengan realita yang ada.

Berbeda dengan detiknews.com yang mana pemberitaan di portal milik Chaerul Tanjung ini lebih memfokuskan pada dukungan PDIP yang menyatakan Jokowi-JK akan mampu menyelesaikan tantangan ekonomi.

Pada dasarnya berita yang coba ditampilkan memiliki isi yang sama, menyikapi 2 tahun pemerintahan Jokowi yang masih belum mampu menjawab problematika negeri dari segala lini. Namun dalam penulisan teks mengalami konstruk yang berbeda.

Ini bisa tercermin dari judul berita yang ada di kedua portal tersebut, vivanews.co.id pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 11.16 menuliskan berita dengan judul :

“Dua Tahun Pemerintahan, Jokowi Banyak Ingkar Janji”

Dari judulnya saja sudah terlihat bagaimana wartawan menekankan sifat negatif pada Jokowi yang dianggap tidak mumpuni dan ingkar janji sehingga banyak program kerja Jowi yang tidak kunjung terealisasi.

Menyikapi hal yang sama,  pada laman berita di detik.com pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 17.14, detik.com memuat berita dengan judul “2 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK, PDIP: Segera Selesaikan Tantangan Ekonomi”.

Pada judul ini, penulis bisa menyimpulkan bahwa dalam 2 tahun pemerintahan Jokowi, ia akan mengusahakan untuk menyelesaikan tantangan ekonomi di Indonesia.

Artinya, problematika yang terjadi pada bidang ekonomi memang belum stabil dan masih mengalami fluktuasi. Meskipun Jokowi masih belum optimal dalam mengawal bidang perekonomian, tapi judul yang dipilih tidak begitu kentara mengandung nilai negatif pada Jokowi.

Masuk pada isi berita yang ada di portal milik Abu Rizal Bakrie dan Chairul Tandjung,  kedua media online tersebut pada intinya sama-sama mengkritik 2 tahun pemerintahan Jokowi, namun ada perbedaan yang bisa dicermati, ini terlihat pada portal detiknews.com paragraf 3 yang menuliskan:

 “Ara juga mengatakan saat ini pemerintahan Jokowi-JK belum berhasil menurunkan harga daging sapi. Dia berharap permasalahan itu segera diselesaikan secepat mungkin.”

Sama-sama mengkritik permasalahan dari bidang ekonomi, di viva.co.id banyak teks yang menyudutkan pemerintahan Jokowi pada sisi negatif yang hanya bisa mengumbar janji. Salah satunya pada teks paragraf 6.

Riza mengatakan, janji juga tak direalisasikan dalam bidang ekonomi. Melihat, harga kebutuhan pokok meingkat, dan utang negara juga tinggi dan lebih besar dibanding era pemerintahan mantan presiden SBY.”

Selanjutnya, melalui metode analisis framing dari Robert Entman yang bisa dianalisis dari detiknews.com dan viva.co.id adalah :

Teknik Framing

Model Robert Etnman

Detik.news.com Vivanews.co.id
Problem Identifications 2 Tahun pemerintahan Jokowi yang belum optimal di berbagai bidang merupaka berita politik 2 Tahun pemerintahan Jokowi yang belum optimal di berbagai bidang merupaka berita politik
Causal Interpretations Politisi PDIP, Maruara Sirait mengomentari hal negatif dan positif yang terjadi pada pemerintahan Jokowi selama 2 tahun. Baik itu kelemahan di bidang ekonomi maupun kelebihan dalam menciptakan stabilitas politik Politisi Gerindra, Riza Patria menyatakan bahwa Jokowi ingkar janji dan tidak konsekuensi pada visi-misinya saat Pilpres 2014 silam.
Moral Evaluations Permasalahan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi belum bisa diselesaikan Jokowi. Tapi program-program dalam politik masih bisa tercipta kestabilitasannya. Banyaknya program kerja yang disampaikan Jokwi saat Pilpres tidak terealisasi. Seperti janji pemekaran daerah, pembentukan kabinet ramping, harga pokok meningkat dan hutang negara yang semakin tinggi.
Treatmen Recomendations Dari paragraf terakhir yang disampaikan Ara mengenai sanjungannya pada keberhasilan Jokowi di bidang politik,  kalimatnya memberikan rekomendasi bahwa jika sebuah pemerintahan ingin stabil yang dilakukan adalah adanya sebuah kepercayaan, bukan melalui represif dan tekanan. Dari paragraf terakhir yang disampaikan Riza mengenai kritikannya pada 2 tahun pemerintahan Jokowi, ,  kalimatnya memberikan rekomendasi bahwa jika sebuah pemerintahan ingin berhasil dan tidak banyak ingkar janji maka yang dilakukan adalah bahw pemerintah harus lebih kerja keras.

2. KESIMPULAN

Penulisan suatu berita dalam media, selalu dibentuk dari hal yang bernama realitas, yang mana terkadang realitas yang disampaikan dalam media tersebut tidak sama dengan realitas yang dibingkai.

Berita yang dimuat di media adalah hasil bentukan dari pengetahuan dan pikiran dari wartawan. Artinya bahwa sebelum memuat suatu berita, berita tersebut sudah diolah sesuai dengan kepentingan dan ideologi media.

Pemilihan narasumber pada berita juga ikut mendukung ideologi yang akan dibawa oleh media tersebut.

Tulisan analisis ini penulis menyimpulkan bahwa :

  1. Vivanews.co.id dalam menyampaikan 2 tahun pemerintahan Jokowi sedikit menimbulkan kesan yang berlebihan di mana vivanews.co.id menekankan bahwa presiden banyak mengingkari janjinya saat Pilpres sehingga program-program kerja yang dijanjikan tidak berjalan. Vivanews.co.id lebih berfokus kepada Jokowi penyebab masalah yang ada di segala bidang dibandingkan penyelesaiannya.
  2. Sedangkan pada detik.com, isi berita lebih memiliki kesan yang memberi pujian pada Jokowi dalam 2 tahun kepemimpinannya, di mana detik.com memaparkan kekurangan Jokowi namun juga mengungkapkan kelebihannya. Sehingga apa yang diberitakan seimbang, bukan hanya menjelek-jelekkan tapi juga menuaikan pujian.

Nah, contoh kesimpulan yang kedua adalah contoh kesimpulan yang benar. Bukan hanya padat saja, namun juga jelas.

Ya, seperti itulah yang bisa kami ulas mengenai  contoh kesimpulan yang baik dan benar. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar