Panduan Terlengkap Cara Membuat Makalah yang Baik dan Benar

Bagi siapa saja yang tengah berkutat di dunia akademis, terlebih yang sedang menduduki bangku perguruan tinggi, pastilah sudah sangat akrab dengan tugas-tugas dari para dosen. Dari laporan bacaan, menulis review, membuat esai, praktikum, hingga membuat makalah.

cara membuat malakah
fcpspart1dentistry.com

Akibat terlalu seringnya, tidak jarang mahasiswa merasa jenuh dan bosan. Namun, bagaimana pun, memenuhi tugas kuliah adalah salah satu amanah penting yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Meraih nilai bagus adalah dambaan setiap mahasiswa.

Salah satu tugas yang membuat jengah, sebut saja, membuat makalah. Paper, begitu istilah lain yang sering dipergunakan mahasiswa masa kini untuk menyebutnya. Tetapi, apakah makalah, paper, dan jurnal ilmiah sesungguhnya adalah jenis tulisan yang sama?

Meskipun sama-sama merupakan karya tulis ilmiah, makalah, paper, dan jurnal ternyata adalah tiga hal yang berbeda. Untuk mampu membedakannya, berikut ciri atau karakteristik yang membedakan ketiganya.

Karakteristik Makalah

  1. Makalah umumnya merupakan hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu penelitian.
  2. Makalah berfungsi mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.
  3. Makalah menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan, mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan yang utuh.
  4. Struktur pokok sebuah makalah umumnya terdiri dari tiga hal, yakni Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan.

Karakteristik Paper

  1. Paper merupakan karya tulis ilmiah yang digunakan untuk mendokumentasikan sebuah penelitian yang masih baru. Tetapi tidak menutup kemungkinan menggunakan untuk mengulas atau mengkaji penelitian yang sudah ada.
  2. Jika makalah memiliki tiga bagian pokok yang berisikan Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan, paper umumnya tersusun dari Topik, Data, dan Argumen.

Karakteristik Jurnal Ilmiah

  1. Jurnal ilmiah merupakan kumpulan dari berbagai karya ilmiah yang diterbitkan dalam kurun waktu tertentu.
  2. Mempublikasikan jurnal ilmiah harus melewati beberapa proses. Biasanya proses yang harus dilewati berupa review untuk menyeleksi karya tulis ilmiah, apakah layak atau tidak untuk dipublikasikan. Proses review ini dilakukan oleh satu atau beberapa orang pemeriksa yang ahli atau akademisi dalam bidang yang dikaji.

Umumnya didahului dengan seleksi abstrak, jika abstrak telah lolos, penulis akan diminta untuk mengirimkan makalah lengkapnya. Umumnya sebuah jurnal ilmiah terdiri dari Abstrak atau Intisari, Pendahuluan atau Latar Belakang, Pembahasan, Kesimpulan, dan Referensi.

Demikian perbedaan antara makalah, paper, dan jurnal ilmiah. Selanjutnya, kita akan membahas tentang makalah. Bagi akademisi di tingkat perguruan tinggi, tugas sejenis ini telah terbiasa menghantui, apalagi jika tiba masa-masa ujian tengah semester, maupun ujian akhir semester.

Hampir seluruh mata kuliah memberi tugas membuat makalah. Mual? Jangan dulu! Bagi mahasiswa yang sudah di ranah strata dua alias magister, membikin makalah bisa jadi sudah bagaikan santapan setiap hari.

 Definisi Makalah

langkah langkah cara membuat makalah
arjowigginscreativepapers.com

Makalah itu sebenarnya tulisan macam apa? Bagi yang masih awam, ada beberapa pengertian atau definisi makalah menurut beberapa ahli, yang mungkin bisa membantu Anda memahami gambaran tentang tulisan jenis ini.

Menurut Widyamartaya (penerjemah dan penulis buku Seni Menerjemahkan) dan Veronika Sudiarti (1997), makalah ialah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan yang merupakan hasil penelitian di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Sedangkan W.J.S Poerwadarminta (1994) mendefinisikan bahwa makalah adalah uraian tercatat yang mengulas suatu permasalahan spesifik yang dikemukakan untuk memperoleh kajian lebih lanjut.

Menurut Surakhmad, makalah adalah jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku, maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok persoalan.

Lain lagi menurut E. Zaenal Arifin. Menurutnya, makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah, yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Tidak jauh berbeda, Tanjung dan Ardial memberi definisi tentang makalah sebagai berikut: makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut, dengan disertai analisis yang logis dan objektif.

Sementara menurut Badan Standarisasi Nasional (BSN), sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat, antara lain: makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, bersifat ilmiah, dan mengandung unsur kekinian.

Terakhir, Drs. Imam Asy’ri memberikan definisi tentang makalah secara lebih rinci seperti berikut ini: makalah adalah naskah semester. Biasanya paper yang dituntut oleh seorang dosen atas mata kuliahnya apabila semester akan berlangsung atau kuliah akan berakhir. Karangan tidak begitu panjang, mungkin 10-15 halaman ukuran folio.

Masih banyak definisi lain tentang makalah yang dikemukakan oleh orang-orang yang berbeda pula. Namun, semuanya memiliki kesepakatan yang seragam, bahwa makalah adalah karya tulis ilmiah, yang logis dan objektif, karena merupakan hasil penelitian, baik kajian pustaka maupun kajian lapangan.

Bahasa yang digunakan pun bahasa ilmiah atau bahasa akademis. Bukan bahasa susastra seperti dalam karangan prosa, puisi, atau drama. Pun bukan bahasa jurnalistik yang bersifat melaporkan berita seperti pada media cetak dan elektronik.

Untuk memahami bahasa ilmiah, berikut beberapa poin yang harus diperhatikan.

  1. Bahasa ilmiah ialah bahasa yang mendefinisikan secara tepat istilah dan pengertian yang berkaitan dengan suatu penelitian, agar tidak menimbulkan kerancuan.
  2. Bahasa ilmiah adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah dan gaya penulisan jurnalistik, namun tidak meninggalkan sifat ilmiah.
  3. Bahasa ilmiah ialah bahasa yang penulisan dan pengucapannya sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EyD).
  4. Bahasa ilmiah merupakan bahasa yang memiliki kemampuan untuk membedakan gagasan dan pengertian yang memang berbeda-beda strukturnya yang baku dan cermat. Dengan karakteristik ini suatu gagasan dapat terekspresi dengan cermat tanpa kesalahan makna bagi penerimanya.

Untuk mampu memahami bahasa ilmiah dengan baik, ada baiknya pula mengetahui ciri-cirinya berikut ini:

Pertama, bahasa ilmiah harus tepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua. Kedua, bahasa ilmiah mendefinisikan secara tepat istilah dan pengertian yang berkaitan dengan suatu penelitian, agar tidak menimbulkan kerancuan. Ketiga, bahasa ilmiah itu singkat, jelas, dan efektif.

Bahasa ilmiah jelas bukan bahasa yang rancu atau kacau. Sebagaimana yang dilansir dalam situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan[1], kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami.

Contohnya: Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.

Kalimat di atas tidak efektif, karena memiliki struktur kalimat ganda. Seharusnya disusun seperti ini:

Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra. Atau: Para sejarah mengatakan Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.

Penggunaan bahasa yang baik dan tepat dalam sebuah karya tulis ilmiah merupakan poin penting yang perlu diperhatikan, sehingga pembaca mampu memahami dengan baik materi yang disampaikan oleh penulis.

Jenis-jenis Makalah

contoh makalah dan cara membuat makalah
slate.com

Makalah memiliki beberapa kategori. Kategori makalah secara umum ada tiga, yakni makalah deduktif, makalah induktif, dan makalah campuran. Jenis-jenis makalah ini dibedakan berdasarkan informasi pembuatan makalah itu sendiri.

  1. Makalah induktif yakni makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif. Data biasanya diperoleh dari lapangan dan masih relevan dengan topik yang dikaji.
  2. Makalah deduktif adalah makalah yang dibuat berdasarkan kajian teoritis yang masih berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.
  3. Makalah campuran, sesuai namanya, merupakan makalah yang ditulis berdasarkan kajian teoritis dan juga data empiris. Pendek kata, makalah campuran merupakan perpaduan dari makalah induktif dan makalah deduktif.

Nah, makalah campuran sendiri masih bisa dibagi ke dalam beberapa jenis, berdasarkan isi dan tujuan makalah tersebut. Berikut enam jenis makalah yang perlu juga untuk diketahui.

  1. Makalah ilmiah, merupakan makalah yang umumnya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah. Jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini penulis yang bersifat subjektif.
  2. Makalah kerja, yakni makalah yang diperoleh dari hasil penelitian dan memungkinkan si penulis berargumentasi atas permasalahan yang dikaji. Makalah jenis ini lebih memungkinkan memuat argumentasi yang bersifat subjektif dari penulis.
  3. Makalah kajian, umumnya berisi pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial.
  4. Makalah posisi, biasanya digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang berfungsi menunjukkan posisi teoritiknya dalam suatu kajian. Makalah jenis ini umumnya ditulis berdasarkan posisi penulisnya. Misalnya, seorang gubernur, menteri, ilmuwan, sastrawan, atau posisi lainnya, diminta menulis makalah yang sesuai dengan latar belakang keilmuan dan posisinya saat ini.
  5. Makalah analisis, yakni makalah yang bersifat objektif-empiris.
  6. Makalah tanggapan, merupakan makalah yang umumnya dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan.

Cara Membuat Makalah dan Karakteristik Makalah yang Baik

contoh makalah singkat
static.pexels.com

Sebuah makalah yang baik tentu memiliki beberapa karakteristik dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan penulisan, konten, dan orisinalitas karya tulis ilmiah tersebut.

Beberapa ciri khusus makalah yang baik antara lain; pertama, data yang digunakan mempunyai validitas yang tinggi, serta analisis dan interpretasi yang dituangkan penulis haruslah objektif.

Kedua, makalah harus mampu menunjukkan kejujuran ilmiah penulis. Terkait dengan hal ini, penulis harus menyertakan dengan jelas sumber data dan pendapat yang digunakan dalam makalahnya.

Jika penulis mengutip argumen dari sumber lain, alias bukan buah pemikirannya sendiri, namun tidak menyertakan sumbernya, maka hal itu bisa dikategorikan sebagai plagiarisme.

Ketiga, makalah harus menggunakan bahasa yang jelas, singkat, sederhana, dan teliti. Menggunakan bahasa ilmiah dan sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar, seperti yang telah dipaparkan di bagian awal artikel ini.

Keempat, makalah harus sistematis dan utuh. Makalah haruslah terdiri dari struktur yang lengkap. Normalnya, selain judul, nama penulis, dan institusi yang harus dimuat di sampul atau halaman depan, sebuah makalah terdiri dari tiga bagian pokok, yakni Pendahuluan, Pembahasan, dan Penutup.

Ketiga bagian pokok tersebut memiliki strukturnya masing-masing. Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Metode Penelitian. Bagian pembahasan terdiri dari Tinjauan Pustaka, Kajian Teori, serta Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bagian Penutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

Selain itu, ada bagian lain yang harus tetap diingat untuk dicantumkan, yakni Daftar Pustaka atau Referensi, dan Lampiran (jika ada). Sistematika penulisan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh, tidak dapat dipisahkan atau dibolak-balik susunannya.

Jika Anda belum terlalu memahami seluk-beluk struktur sebuah makalah, mari kita bahas satu-persatu. Selain tiga bagian pokok yang telah disebutkan di atas, yakni Pendahuluan, Pembahasan, dan Penutup, sebuah makalah haruslah memiliki bagian awal seperti halaman judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, dan dilengkapi dengan Daftar Gambar, Tabel, atau Grafik (jika diperlukan).

Judul

Menulis judul tentu tidak boleh sembarangan. Judul makalah yang baik harus mampu mewakili isi tulisan. Mencakup masalah pokok serta hal-hal penting yang ingin ditonjolkan. Harus dirumuskan secara singkat dan jelas.

Kata-kata kunci harus dipilih, sehingga keseluruhan isi tulisan terwakili. Jika judul terlalu panjang, dibagi menjadi dua bagian, yakni judul dan sub-judul. Bagian pertama menunjukkan pokok persoalan, dan bagian kedua atau sub-judul berfungsi menerangkan pokok persoalan.

Contoh sederhananya: Kantin Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Kantin Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB): Potret Kesenjangan di Dunia Kampus

Selain judul penelitian, halaman depan atau sampul makalah haruslah memuat beberapa informasi berikut ini:  jenis dan tujuan laporan (misalnya,

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia”), nama penyusun atau penulis, logo lembaga atau universitas, nama lembaga atau universitas, kota, serta tahun penyusunan laporan.

Kata Pengantar

Kata pengantar biasanya berisi gambaran umum pelaksanaan penelitian dan hasil yang dicapai. Kata pengantar memuat alasan dan tujuan secara singkat, ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian, serta tempat, waktu penyusunan laporan, berikut nama penyusun.

Latar Belakang

Latar belakang berisi deskripsi tentang informasi atau fenomena yang berhubungan dengan topik penelitian. Ini disebut latar belakang empiris. Latar belakang juga berisi hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian, yang bisa disebut latar belakang teoritis.

Dalam latar belakang, umumnya juga dikemukakan alasan penulis memilih atau tertarik dengan topik penelitian tersebut, didukung dengan paparan singkat mengenai fakta-fakta dan teori yang ia temukan.

Ruang Lingkup Penelitian

Bagian ini disebut juga batasan masalah. Ruang lingkup penelitian meliputi hal-hal berikut ini; penjelasan istilah, terutama istilah dalam judul dan istilah-istilah teknis dalam makalah.

Kedua, pembatasan masalah, yakni penjelasan mengenai keluasan ruang lingkup atau area pembahasan. Misalnya, jika Anda melakukan penelitian mengenai kasus terorisme di Indonesia, harus diberi batasan tahun sekian atau sekian, sehingga pembahasan menjadi fokus dan tidak terlalu melebar.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah berfungsi sebagai pendorong atau sebab sebuah penelitian dilakukan. Masalah dirumuskan dalam kalimat tanya atau pernyataan. Berikut adalah contoh rumusan masalah yang bersifat deskriptif:

Bagaimanakah efektivitas penerapan kebijakan pariwisata halal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di Lombok, NTB?

Tujuan dan Manfaat

Tujuan umumnya berkaitan dengan rumusan masalah yang telah dibuat. Tujuan penelitian meliputi usaha pokok yang akan dilakukan, tujuan yang ingin dicapai—baik secara umum atau khusus, secara ilmiah atau praktis, serta pernyataan tentang rencana hasil yang akan diperoleh.

Sedangkan manfaat umumnya menguraikan manfaat yang dapat diambil dengan penulisan makalah atau penelitian yang dilakukan. Manfaat dirumuskan secara teoritis maupun praktis.

Kajian Teori

Kajian teori memuat teori-teori yang paling pokok dan turunannya, yang berkaitan dengan topik penelitian yang dibahas. Di sini, penulis harus benar-benar jujur dalam mencantumkan sumber argumen atau pernyataan yang ia kutip.

Sumber data dan teori secara lengkap harus dicantumkan di daftar pustaka atau referensi. Penulisan daftar pustaka ini pun harus sesuai dengan aturan baku yang telah ditetapkan.

Pembahasan

Bagian pembahasan ini merupakan bab analisis dalam suatu penelitian. Analisis merupakan hasil reaksi penulis terhadap tinjauan teoritis yang ia susun.

Bagian ini merupakan karya orisinal penulis, alias tak lain buah pemikiran penulis dalam karya ilmiahnya. Analisis memuat deskripsi atau uraian atas permasalahan yang dikaji dipadukan dengan kajian teoritis sebagai pisau analisisnya.

Kesimpulan dan Saran

Bagian ini merupakan bagian terakhir atau penutup dalam sebuah makalah. Kesimpulan memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi.

Kesimpulan bukan merupakan ringkasan, melainkan merupakan jawaban yang mendasar atas masalah yang diajukan pada bab sebelumnya. Kesimpulan harus sejalan dengan masalah dan tujuan penelitian.

Sedangkan saran merupakan bentuk tindak lanjut dari penulis makalah atas temuan yang telah dibahas sebelumnya. Saran haruslah berkaitan dengan isi makalah. Saran dapat ditujukan bagi para pengguna makalah, penulis penelitian selanjutnya, atau bahkan untuk para pembuat kebijakan.

Selain karakteristik dan uraian mengenai sistematika penulisan makalah yang telah disebutkan di atas, sebuah makalah yang baik sepatutnya juga memenuhi syarat-syarat tertentu, yakni:

1) Disajikan secara cermat; 2) tepat waktu; 3) memadai, artinya makalah harus memuat informasi yang memadai dalam volume, dan lengkap mengenai berbagai segi cakupan; 4) sederhana, menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan menggunakan sistematika sederhana namun jelas; 5) jelas.

Makalah harus mampu menyajikan fakta dengan bahasa tulis yang jelas, ringkas, dan tepat agar pembaca mampu memahami dengan baik.

Setelah cukup memahami mengenai seluk-beluk penulisan makalah, seorang penulis tidak akan sukses tanpa praktik dan usaha keras dalam pengerjaannya. Dan tentu saja, diiringi dengan berdoa, supaya mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya.

Selamat membuat makalah!

Tinggalkan komentar