Kiat Bisnis UKM Bisa Bersaing di Kancah Internasional

Kiat Bisnis UKM Bisa Bersaing di Kancah Internasional

Bisnis bisa didefinisikan sebagai organisasi atau sebuah entitas yang giat terlibat dalam kegiatan komersial, industri, atau profesional. Bisnis dapat berwujud nirlaba atau organisasi nirlaba yang beroperasi untuk memenuhi misi amal atau tujuan sosial.

Istilah bisnis juga mengacu pada upaya dan kegiatan individu yang terorganisir untuk memproduksi dan menjual barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan. Bisnis berkisar dalam skala dari kepemilikan perseorangan hingga korporasi internasional.

Umumnya, bisnis dimulai dengan konsep bisnis (ide) dan nama. Bergantung pada sifat bisnis, riset pasar yang luas mungkin diperlukan untuk menentukan apakah mengubah ide menjadi bisnis itu layak dan apakah bisnis tersebut dapat memberikan nilai kepada konsumen.

Salah satu dari bentuk bisnis yang paling sering kita dengar adalah ekspor, impor, usaha kecil, usaha menengah atau biasa disebut sebagai bisnis UKM

. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang hal-hal tersebut sebaiknya baca informasi di bawah ini.

Pengertian Umum Ekspor

Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi di satu negara dan dibeli oleh penduduk di negara lain. Tidak peduli bentuk atau jumlahnya. Tidak masalah bagaimana itu dikirim. Entah melalui email atau dibawa dalam bagasi pribadi di pesawat. Jika diproduksi di dalam negeri dan dijual kepada seseorang di negara asing, itu adalah ekspor.

Sebagai salah satu bentuk transfer ekonomi tertua, ekspor menjadi salah satu komponen perdagangan internasional. Komponen lainnya adalah impor. Keduanya adalah barang dan jasa yang dibeli oleh penduduk suatu negara yang diproduksi di negara asing.

Digabungkan, mereka membuat neraca perdagangan suatu negara. Ketika negara itu mengekspor lebih dari yang diimpornya, ia memiliki surplus perdagangan. Ketika mengimpor lebih dari ekspor, itu dapat menyebabkan defisit perdagangan.

Sebagai contoh, Indonesia mengimpor barang-barang $ 55 miliar antara Januari dan Agustus 2018. Selama periode yang sama, negara kita mengekspor barang-barang $ 44 miliar. Ini menciptakan defisit $ 11 miliar.

Keuntungan Melakukan Ekspor Bagi Negara

Ekspor mempunyai fungsi perdagangan internasional, di mana barang yang diproduksi di satu negara dikirim ke negara lain untuk dijual atau diperdagangkan di masa depan. Ekspor merupakan komponen penting dari ekonomi suatu negara, karena penjualan barang-barang tersebut menambah output kotor negara penghasil. Ini diantara keunggulannya:

1. Membuat Negara Memiliki Keunggulan Kompetitif

Bisnis mengekspor barang dan jasa juga membuat suatu negara memiliki keunggulan kompetitif. Itu berarti mereka lebih baik daripada negara lain dalam menyediakan produk itu.

Mengekspor barang-barang dapat mencerminkan keunggulan komparatif negara dalam komoditas yang mereka miliki atau kemampuan alami untuk menghasilkan sesuatu. Misalnya, Indonesia memiliki iklim yang tepat untuk kelapa sawit. Itu memberi industri Indonesia keunggulan dalam mengekspor minyak kelapa sawit.

Sebagian besar negara ingin meningkatkan ekspor. Perusahaan-perusahaan mereka jadi ingin menjual lebih banyak. Jik sudah menjual semua yang mereka bisa ke populasi negara sendiri, maka mereka juga ingin menjual di luar negeri.

Semakin banyak mengekspor, semakin besar keunggulan kompetitif suatu negara. Mereka mendapatkan keahlian dalam memproduksi barang dan jasa. Serta mendapatkan pengetahuan tentang cara menjual ke pasar luar negeri.

2. Membantu Pertumbuhan Ekonomi

Kemampuan untuk mengekspor barang membantu pertumbuhan ekonomi, dan sebagian besar perusahaan terbesar yang beroperasi di negara maju memperoleh sebagian besar pendapatan tahunan mereka dari ekspor ke negara lain.

Salah satu fungsi inti dari diplomasi dan kebijakan luar negeri antara pemerintah adalah untuk mendorong perdagangan ekonomi, mendorong ekspor dan impor untuk kepentingan semua pihak perdagangan.

3. Merangsang Kegiatan Ekonomi Menciptakan Lapangan Kerja

Ekspor juga punya peran besar dalam merangsang kegiatan ekonomi domestik dengan menciptakan lapangan kerja, produksi, dan pendapatan. Ekspor meningkatkan pekerjaan, mendatangkan upah lebih tinggi, dan meningkatkan standar hidup penduduk. Dengan demikian, orang menjadi lebih bahagia dan lebih mungkin untuk mendukung para pemimpin mereka.

Menurut raksasa penelitian Statista, pada 2017, negara-negara pengekspor terbesar di dunia (dalam hal dolar) adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Belanda.

Cina memiliki ekspor barang sekitar $ 2,3 triliun, terutama peralatan elektronik dan mesin. Amerika Serikat mengekspor sekitar $ 1,5 triliun, terutama barang modal. Ekspor Jerman, yang mencapai sekitar $ 1,4 triliun, didominasi oleh kendaraan bermotor — seperti halnya Jepang, yang totalnya sekitar $ 698 miliar. Akhirnya, Belanda memiliki ekspor sekitar $ 652 miliar.

4. Meningkatkan Cadangan Devisa di Bank Sentral Negara

Ekspor juga meningkatkan cadangan devisa yang disimpan di bank sentral negara. Orang asing membayar ekspor baik dalam mata uang mereka sendiri atau dolar AS. Negara dengan cadangan besar dapat menggunakannya untuk mengelola nilai mata uang sendiri.

5. Memiliki Mata Uang Asing dan Mampu Mengendalikan Inflasi

Negara yang memiliki mata uang asing yang cukup untuk membanjiri pasar dengan mata uang mereka, punya keuntungan dobel untuk menurunkan biaya ekspor di negara lain.

Negara-negara juga menggunakan cadangan mata uang untuk mengelola likuiditas. Itu berarti mereka dapat lebih mengontrol inflasi (terlalu banyak uang dan terlalu sedikit barang).

Untuk mengendalikan inflasi, negara harus menggunakan mata uang asing untuk membeli mata uang mereka sendiri. Itu mengurangi jumlah uang beredar, membuat mata uang lokal lebih bernilai.

Ekspor dan Impor di Indonesia

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, ekspor Indonesia pada Januari 2019 sekitar US$13,87 miliar. Ini menunjukkan penurunan sebesar 3,24 persen dibandingkan Desember 2018. Pun disandingkan dengan data dari Januari 2018, juga menunjukkan penurunan sekitar 4,70 persen.

Dalam hal non migas, mengalami kenaikan 0,38 persen dari Desember 2018. Peningkatan paling signifikan terlihat pada kerak, bijih besi, dan abu logam dengan persentase sekitar US$80,3 juta.

Sedangkan untuk impor, pada Januari 2019 sekitar US$15,03 miliar. Ini menggambarkan penurunan persentase kira-kira 2,19. Untuk non migas juga turun sekitar 0,004 persen.

Peluang Bisnis di Indonesia

Indonesia saat ini adalah ekonomi terbesar ke-16 di dunia. Diproyeksikan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia (berdasarkan PPP) pada tahun 2050.

Indonesia memiliki ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan hampir setengah dari produk domestik bruto (PDB) kawasan ini. Pertumbuhan PDB 5,3% diharapkan pada 2018. Indonesia adalah satu-satunya anggota G20 dari Asia Tenggara.

Ekonomi Indonesia telah tumbuh pada tingkat yang stabil sebesar 5,4% selama 10 tahun terakhir. Ini adalah tingkat yang lebih stabil daripada negara-negara Brasil, Rusia, India dan Cina (BRIC) atau Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Konsumsi domestik membentuk 55% dari PDB Indonesia. Ini membantu melindungi Indonesia dari krisis ekonomi global.

Dengan 250 juta orang, Indonesia menjadi negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Ini menawarkan peluang bagi perusahaan dari berbagai negara untuk berinvestasi dan membeli barang ekspor dari Indonesia.

Salah satu bentuk investasi ekspor di Indonesia yang punya masa depan cerah dan perlu digali secara maksimal untuk keuntungan yang sangat besar adalah produk UKM (Usaha Kecil Menengah).

Bisnis UKM Indonesia Siap Digali Potensinya

Usaha Kecil Menengah di Indonesia sebenarnya sudah menunjukkan geliat cukup bagus di dalam negeri. Untuk mengembangkan sayap lebih lebar lagi, maka usaha ini perlu melakukan ekspansi ke luar Indonesia.

Mengingat Indonesia punya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang cukup besar. Ini menjadikan Indonesia punya daya tawar yang tinggi dan penarik minat bagi negara lain yang membutuhkan barang dan jasa yang diproduksi di negara kita.

Ada banyak contoh barang yang layak jual ke pasaran internasional. Sebut saja kebutuhan primer seperti bahan makanan, makanan dan pakaian.

Makanan Indonesia tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Rendang misalnya yang menjadi makanan terenak di dunia. Ini bisa saja dilirik untuk jadi komoditi ekspor.

Untuk urusan sandang, siapa yang tidak kenal dengan batik? Salah satu budaya Indonesia yang sudah diakui internasional dan tercatat sebagai warisan dunia di UNESCO.

Selanjutnya kerajinan tangan sebagai produk UKM Indonesia tidak bisa dianggap sepele. Harganya bisa melambung sangat tinggi jika dijual secara global. Ini dikarenakan orang luar negeri sangat menghargai hasil kerja buatan tangan manusia.

Kultur budaya yang beragam menjadikan kerajinan tangan Indonesia punya seni tingkat tinggi yang tidak semua negara mampu menghasilkan karya serupa. Entah dari seni pahat, seni anyaman, seni lukis batik, seni tari, dan lain sebagainya.

Tidak hanya terbatas sampai disitu saja, produk mentah dari Indonesia juga layak jual. Kopi misalnya. Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbaik di dunia dengan kopi luwaknya.

Atau kelapa sawit yang merupakan bahan pokok pembuatan minyak kepala sawit. Iklim yang cocok di Indonesia menjadikan komoditi ini salah satu yang paling dilirik untuk dibeli. Dan masih banyak lagi hasil produk yang dapat dijual dalam kegiatan ekspor impor.

Strategi Bisnis UKM ‘Go Internasional’

Ada strategi yang bisa dilakukan oleh para pelaku UKM agar bisa melangkahkan usahanya ke arah International. Diantara strategi yang bisa dilakukan oleh pelaku UKM ini yaitu sebagai berikut:

1. Lakukan Riset Pasar

Sebelum terjun ke dalam dunia ekspor, terlebih dahulu pelaku bisnis UKM harus melakukan riset.

Apa yang saat ini sedang digemari masyarakat, pembagian kategori konsumen, target penjualan, dan juga kemampuan untuk memenuhi pesanan.

Ini agar pelaku UKM bisa mengetahui bagaimana cara memasarkan produknya, kepada siapa, untuk apa, kapan waktu paling tepat, dan mengapa calon pelanggan itu harus membeli produknya.

2. Jangan Lelah Berinovasi

Dalam berbisnis wajar adanya jika punya saingan. Yang tidak wajar jika bersaing dengan cara curang. Untuk menghindari hal tersebut, pebisnis UKM harus mampu untuk melakukan inovasi. Menjadikan produknya unik dan layak saing.

Keuntungan Indonesia sebagai negara multikultur, menjadikan orang-orangnya punya banyak ide dan inspirasi. Inilah yang perlu selalu digali potensinya. Tidak lelah menghadirkan produk baru yang merangsang minat konsumen adalah salah satu kewajiban seorang pebisnis.

3. Paham Tahapan Ekspor

Kekurangan bisnis UKM Indonesia ialah pengetahuan yang kurang terkait ekspor. Ekspor tidak sama dengan standar pengiriman biasa. Ada tata cara dan aturan yang harus ditaati. Misalnya pelarangan beberapa macam produk di negara tertentu.

Selain itu, ada banyak prosedur yang harus diikuti. Mulai dari pembayaran, administrasi, bea cukai, dan lain-lain.

4. Memperhatikan Pertumbuhan Media Sosial

Zaman semakin canggih. Membeli dan menjual sesuatu tidak perlu bertatap muka. Lewat teknologi internet orang dari berbagai negara bisa melakukan transaksi. Kemauan konsumen pun semakin beragam.

Jika UKM ingin bersaing secara global, harusnya bisa memakai internet sebagai sarana promosi. Ini harus diiringi dengan peningkatan mutu pelayanan baik dari segi tampilan website untuk penjualan produk, pelayanan cepat tanggap dari admin, foto yang terpampang di website, juga informasi terkait produk.

5. Harga yang Sesuai

Bicara soal harga bukan cuma tentang murah atau mahal produk yang dijual. Bukan cuma tentang apakah sesuai dengan kualitas dan nilai produk tersebut. Namun, juga sesuai dengan segmentasi pasar atau tidak.

6. Mutu Produk yang Baik

Kualitas produk yang bagus akan mempengaruhi diterima atau tidaknya UKM Indonesia di jaringan internasional. Jika tidak sesuai standar, maka ucapkan selamat tinggal.

Keuntungan Bisnis UKM Jika Mampu Merambah Pasar Global

Banyak keuntungan yang akan didapatkan jika pelaku UKM mampu menembus pasar global. Beberapa keuntungan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Jaringan Kian Luas

Ini sebuah keniscayaan jika produk UKM mampu menembus pasar internasional. Kualitas mutu yang terjamin, harga produk sesuai, dan selalu memperhatikan keinginan konsumen akan menjadi media promosi yang baik.

Dengan sendirinya tanpa perlu banyak memperkenalkan diri, sebuah produk UKM terpercaya akan dikenal karena akan direkomendasikan konsumen secara cuma-Cuma. Ini menjadikannya ‘besar’ dan semakin dikenal banyak orang. Semakin mudah pula menjual produk karena sudah mendapat cap ‘berkualitas’.

2. Berkualitas dan Terpercaya

Jika pasar luar negeri saja bisa mengakui kualitas produk UKM, apalagi dalam negeri? Tidak akan ada keraguan lagi dalam membeli hasil UKM yang sudah terkenal di mancanegara.

3. Peningkatan Devisa Negara akan Semakin Tinggi

Semakin banyak pelaku UKM yang membawa produknya diakui di dunia internasional, maka akan semakin banyak pula devisa negara yang masuk.

Dengan begitu, pemerintah juga akan memberikan dukungan penuh tentunya. Baik dalam pemasaran dalam negeri apalagi luar negeri.

Persiapan Melakukan Ekspor

Melakukan Ekspor tidaklah mudah, ada beberapa hal dan langkah yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan ini penting karena sekaligus menjadi syarat dalam bisnis ekspor. Berikut ini persiapan yang bisa dilakukan:

1. Persiapan Manajemen dan Administrasi

Sebuah produk UKM tidak akan lulus uji mutu dan kelayakan ke luar negeri jika manajemen dan administrasinya bobrok.

Bagaimana bisa memutuskan melakukan ekspansi jika membuat laporan keuangan dan menghitung laba perusahaan tidak bisa? Bagaimana bisa melaksanakan transaksi perdagangan jika owner atau admin tidak bisa berbahasa Inggris.

Salah satu kunci utama dalam bisnis adalah komunikasi yang baik dan manajerial perusahaan yang profesional.

2. Legal dan Sah

Sebuah produk UKM tidak bisa melebarkan sayap jika tidak ada pengakuan hukum dari Indonesia. Uruslah semua dokumen untuk mengesahkan perusahaan UKM menjadi eksportir yang legal dan diakui.

Jangan segan mencari info terkait hal tersebut. Ketidaklegalan bukan cuma membuat produk tidak diakui, namun juga menyebabkan pelaku bisnis UKM bisa dijerat hukuman sesuai undang-undang.

3. Kualitas Produk Layak Ekspor

Perbanyak mengikuti pelatihan atau jangan segan mencari tahu tentang standar mutu produk layak ekspor itu seperti apa.

Jika sudah tahu maka segeralah berbenah. Perbaiki kualitas dan standar mutu produk yang akan dijual.

4. Strategi Perdagangan

Dikarenakan ada batas jarak dan waktu, maka produk UKM pastilah akan dijual secara online. Pastikan tampilan website produk sudah pas, pelayanan admin website sudah prima, informasi produk lengkap tertera, dan target penjualan sudah sesuai dengan target konsumen.

5. Kerjasama yang Baik dengan Ekspedisi Pengiriman

Ini tidak kalah pentingnya. Mengingat semua produk UKM yang akan dijual pasti akan dikirimkan dengan bantuan jasa pengiriman, maka pastikan kerjasama dengannya terjalin baik.

Keuntungannya adalah pelaku bisnis bisa mendapatkan informasi terkini terkait Promo pengiriman, kendala di lapangan, atau bisa saja produk UKM tertentu akan diprioritaskan.

Tinggalkan komentar