Bahagia bisa Bikin Lupa, Hati-Hati

Bahagia bisa Bikin Lupa, Hati-Hati

Bahagia bisa Bikin Lupa, Hati-Hati (Gambar: Pixabay/RyanMcGuire)

Bagi kita, orang yang bahagia identik dengan lepas, tanpa beban dan menikmati dunianya dengan indah. Akan tetapi mungkin penelitian satu ini akan membuat anda tercengang. Karena kebahagiaan bisa mengurangi memori atau menjadikan anda mudah lupa ketika anda sudah menginjak usia lanjut.

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science, menemukan bahwa orang yang cenderung antusias dan ceria, yang disebut psikolog sebagai “pengaruh positif” justru berkorelasi dengan penurunan daya ingat seseorang seiring bertambahnya usia. Seperti yang dilansir dari halaman Science Daily (12 November 2020).

Penelitian ini berjudul “Positive Affect is Associated with Less Memory Decline: Evidence From a 9-Year Longitudinal Study”. Penelitian ini ditulis oleh Emily Hittner, Jacquelyn E. Stephens, Nocholas A. Turiano, Denis Gerstof, Margie E. Lachman dan Claudia M. Haase dari Northwestern University.

Bahagia bisa Bikin Lupa, Hati-Hati: Kronologi

Para peneliti menganalisis data dari 991 orang dewasa yang terdiri atas usia menengah dan tua di Amerika Serikat. Data dari studi ini diambil dari tiga periode berbeda, antara tahun 1995 dan 1996, 2004 dan 2006 serta 2013-2014.

Dalam pengujian, para peneliti meminta partisipan tersebut untuk memberitahu mengenai emosi positif yang mereka terima dalam 30 hari atau sebulan terakhir. Mereka juga mengerjakan sebuah tes kinerja memori, dimana para partisipan diuji tingkat ingatan memorinya.

Tesnya sendiri terdiri dari dua unsur, yaitu mengingat kata sesudah presentasi dan 15 menit kemudian partisipan diminta mengulangi kata yang sudah diingat sebelumnya.

Para ilmuwan di bidang psikologi itu juga menguji indikator terkait. Diantaranya adalah hubungan antara “pengaruh positif” tadi dengan kemunduran daya ingat seseorang, umur, jenis kelamin, pendidikan, depresi, pengaruh negatif dan ekstraversi.

Temuan

Pengujian tersebut lalu ditemukan bahwa seseorang yang memiliki pengurangan daya ingat seiring dengan bertambahnya usia. Namun orang yang memiliki “pengaruh positif”  tadi mengalami penurunan daya ingat lebih tajam menurut peneliti.

“Temuan kami menunjukkan bahwa ingatan menurun seiring usia” kata Claudia Haase, Profesor Northwestern University. “Namun seseorang dengan tingkat pengaruh positif mengalami penurunan memori yang kurang tajam selama hampir satu dekade” kata Emily Hittner, penulis utama penelitian tersebut.

Penelitian ini memang belum mengungkap faktor apa saja yang menyebabkan seseorang yang punya “pengaruh positif” dapat memiliki pengurangan daya ingat. Namun kedepannya penelitian ini akan membahas mengenai “jalur” yang dapat menghubungkan antara pengaruh positif dan ingatan seperti kesehatan fisik dan hubungan sosial.

 

Sumber:

https://www.sciencedaily.com/releases/2020/10/201029135501.htm

http://dx.doi.org/10.1177/0956797620953883

Tinggalkan komentar