Pengertian Laporan Hasil Observasi Beserta Contohnya

Sering mahasiswa mendapat tugas untuk melakukan observasi. Baik itu observasi mini riset ataupun observasi yang langsung terjun ke lapangan selama berhari-hari.Hingga akhirnya membuat laporan hasil observasi.

Pengertian Laporan Hasil Observasi
amabeltravel.com/

Lalu pernah tidak Anda berpikit, apa sih observasi itu? buat Anda yang masih bingung, artikel ini akan mengulas tentang pengertian laporan hasil observasi beserta contohnya.

Pengertian laporan hasil observasi sendiri adalah tulisan yang menuliskan klasifikasi mengenai suatu jenis hal. Tulisan itu berdasarkan kriteria tertentu yang sifatnya umum dan juga universal. Adapun laporan hasil observasi memiliki 3 struktur.

Struktur Laporan Observasi

Teks laporan hasil observasi ini mempunyai  3 struktur di dalamnya. Yakni :

  1. Definisi Umum
  2. Definisi Bagian
  3. Definisi Manfaat

Nah, selain memiliki struktur teks, hasil laporan observasi observasi ini juga mempunyai beberapa kaidah tata bahasa. Kaedah inilah yang membuat laporan observasi ini memiliki ciri khas. Hal tersebut tujuannya adalah agar mudah diketahui bahwa jenis tulisan observasi  adalah teks laporan hasil observasi.

Kaedah Tata Bahasa dalam Laporan Observasi

  1. Merupakan hasil dari pengamatan atau penelitian terbaru dan terkini.
  2. Bersifat universal
  3. Bahasa yang digunakan adalah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI.
  4. Membahas objek tunggal.
  5. Tidak ada bagian penutup dari penulis.

Lalu apa ya tujuan dari obsevasi itu sendiri? Bisa saja secara tidak langsung Anda pernah melakukan observasi, namun Anda tidak mengetahui apa itu tujuan observasi.

Jadi tujuan dari melakukan observasi adalah untuk memberikan sebuah informasi tentang klasifikasi mengenai suatu hal berdasarkan fakta.  Klasifikasi ini tentunya sesuai kriteria tertentu sebagai hasil pengamatan secara sistematis dan objektif.  Jadi observasi ini berfungsi untuk memecahkan suatu permasalahan berupa hipotesis dari hasil pengamatan.

Sementara itu, tujuan lain dari hasil laporan observasi ialah :

  1. Untuk menemukan teknik atau cara terbaru yang belum pernah dieksplore
  2. Untuk mengatasi suatu permasalahan atau persoalan tertentu.
  3. Untuk mengambil keputusan yang jauh lebih efektif.
  4. Untuk mengetahui perkembangan suatu permasalahan.

Jadi setelah mengetahui pengertian laporan hasil observasi dan tujuannya. Saatnya Anda mengetahui contoh hasil laporan observasi sederhana di bawah ini.

Contoh Laporan Hasil Observasi Sosial dan Lingkungan

(Jog)Jakarta serupa Ibukota

Jogjakarta, kota yang menjadi destinasi wisata oleh berbagai masyarakat pelosok dunia. Tempatnya yang asri dan indah tak ayal membuat banyak orang menemukan kenyamanan di dalamnya.  Maka layak slogan “Jogja Istimewa” disandingkan dengan provinsi yang masih memegang adat tradisi kejawen ini.

Namun, sayangnya Jogja saat ini sepertinya mulai berubah menjadi kota yang semi metropolitan sekarang dikarenakan pertumbuhan pesatnya Jogja dari berbagai  faktor.

Pertama memang dilihat dari awal, Jogja memiliki nilai jual lebih di bidang pariwisata , terlebih budaya sehingga sangat mudah menarik orang, wisatawan bahkan investor yang datang. Wisatawan akan hadir terus menerus seiring mudah berkembangnya tempat wisata di Jogja.

Berdasarkan obsevasi penulis yang mencoba bertany dengan berbagai narasumber, Nur Annisa warga Maguwoharjo ini menyatakan pendapatnya yang merasa bahwa Jogja sudah berubah.

Banyak gedung-gedung tinggi menjulang di perkotaan. Investor inilah yang menurut ia bisa dibilang bikin geram rakyat Jogja asli. Karena apa? Investor dengan mudahnya membeli tanah-tanah Jogja untuk membangun sarana dan prasarana untuk mendukung kebutuhan yang dibutuhkan Jogja. Bisa hotel, mall, tempat makan, dll.

Ya, tidak bisa disalahkan juga memang,karena di Jogja sendiri ada pasar yang menurut mereka ladang yang bisa dijadikan padi. Maka hal tersebut yang menyulut persepsi bahwa pembangunan-pembangunan itu membuat Jogja semakin padat.

Warga Jogja asli pun juga semakin terpinggir. Tak heran dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti itu menjadi Jogja sekarang telihat begitu ‘sumpek’.

Yang kedua adalah Jogja sebagai kota pelajar. Di mana banyak mahasiswa yang datang adalah orang dari berbagai daerah. Bahkan setelah mereka selesai study pun masih bertahan di Jogja.

Hal ini menyulutkan para pencari pekerja untuk membuka bisnis, perusahaan bahkan BUMN yang sebelumnya tidak ada di Jogja, menjadi ada di Jogja karena melihat peluang dari pekerja yang sangat manis. Sehingga dampaknya sekarang Jogja adalah tempat buat mencari pekerjaan.

Dari dua kajian di atas dapat digaris bawahi bahwa hal yang membuat Jogja terlihat seperti sekarang, macet di mana-mana karena mobilitas orangnya sudah tidak sperti dulu.

Giska warga Kulonprogo juga mengungkapkan keresahannya tentang macetnya Jogja. Namun ketika Jogja macet ia hanya bisa nggrundel di hati. Sebab tidak mungkin pula jika ia mau demo apalagi aksi. Percuma, toh tidak akan didengar oleh pemerintah. Maka jika macet solusinya ya pintar-pintarnya mencari jalan tikus.

Senada dengan apa yang diungkapkan Giska, Wasimin warga Ringin, Semanu,Gunung Kidulpun menresahkan hal yang sama bahwa Jogja memang sudah berubah tak seperti beberapa dekade yang lalu,

Jogja sudah banyak bangunan-bangunan tinginya. Dulu waktu saya muda, daerah yang sekarang jadi perkotaan cuma berupa lahan luas yang hijau dan asri.  Ummul warga Babarsari, juga sependapat iapun menungkapkan Jogja belasan tahun yang lalu sudah berbeda dengan Jogja yang sekarang.

Dulunya ketika Ummul tinggal di Kalasan, daerahnya masih hijau indah. Waktu SMP ia pindah ke Babarsari, saat itu Jogja belum macet sekali. Tapi saat ini Jogja sudah berubah, macet di mana-mana.

Apalagi di daerah Seturan sana, ia pun tiba-tiba rindu dengan rumahnya yang berada di Kalasan. Sayangya Kalasan pun yang dulu masih hijau asri juga sudah mulai berubah.

Namun berbeda pendapat, Kamal dosen luar biasa Universitas Bungurasih yang sudah menetap delapan tahun di Jogja tidak merasakan bahwa Jogja macet seperti yang dikeluhkan kebanyakan orang.

Menurut ia Jogja masih tetap sama. Macetnya tidak semacet Jakarta, Jogja macetnya itu saat-saat liburan, atau di jam-jam tertentu. Ya, seperti jam berangkat sekolah atau pulang kerja.

Selain macet, Jogja hampir serupa dengan ibukota yang semi metroploitan adalah bagaimana pergaulan di Jogja mulai mengalami degradasi moral. Adalah sudah menjadi hal yang tidak langka ditemui sekarang adalah maraknya tempat-tempat hiburan malam yang ramai dikunjungi anak-anak muda.

Ya, tidak mudah mengembalikan Jogja seperti dulu, Jogja yang nyaman Jogja yang real culture. Karena berkembangnya Jogja seperti sekarang dikarenakan banyak faktor pendukung tentang itu, perubahan besar telah terjadi di Jogja. Jogja sudah menjadi kota urban favorit para pendatang karena berbagai fasilitas yang disuguhkan oleh Jogja.

Namun rasanya tidak perlu terlalu memaksakan Jogja kembali seperti yang dulu. Hal yang penting dilakukan dan harusnya dilakukan adalah bagaimana mengedukasi warga asli Jogja. Juga mengedukasi warga pendatang untuk tetap berjiwa Jogja yang ‘Jogjani’

Ya, seperti itulah pengertian laporan hasil observasi beserta contohnya yang bisa dishare. Selamat membuat laporan observasi.

Tinggalkan komentar