Mengupas Seluk-beluk Komunikasi Verbal beserta Contohnya

Bisa dibilang, kehidupan kita tak bisa terlepas dari yang namanya komunikasi. Dari awal memulai hari, hingga tidur lagi semua komunikasi.

Memulai hari bisa diidentikkan dengan komunikasi seorang hamba kepada Rabb-Nya, kemudian beranjak pada komunikasi kepada sesama manusia. Menjelang istirahat, bagi seorang muslim pun diwajibkan terlebih dahulu berkomunikasi dengan Tuhan-Nya melalui lantunan doa.

Perdalam dunia komunikasi dengan membaca Komunikasi Antar Budaya

pixabay.com
pixabay.com

Komunikasi itu sendiri ada dua macam yakni komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Nah, pada kesempatan kali ini, saya akan mengajak Anda untuk membahas mengenai komunikasi verbal.

Komunikasi verbal adalah komunikasi inti yang ditujukan untuk menyampaikan pesan melalui tutur bicara ataupun tulisan. Dalam bentuk bicara, komunikasi bisa disampaikan melalui pidato, presentasi mengenai fungsi organisasi ataupun komunikasi dua arah seperti percakapan sehari-hari yang sering kita lakukan.

Sedanglan berkaitan dengan komunikasi berupa tulisan, Anda dapat menemuinya melalui surat atau bentuk tulisan-tulisan lainnya seperti tulisan opini di koran, memo, buku catatan atau hanya sekedar SMS.

Mana yang Lebih Efektif, Komunikasi Verbal atau Komunikasi Non Verbal?

dedenhendrayana.com
dedenhendrayana.com

Anda benar, tentu saja lebih efektif komunikasi verbal dalam penyampaian pesannya. Komunikasi ini lebih kuat daripada komunikasi non verbal, sebab komunikasi jenis ini adalah komunikasi pokok yang dilakukan manusia.

Mengapa hal demikian bisa terjadi, sebab sebuah ide, pemikiran atau pendapat-pendapat seseorang yang akan disampaikan pada komunikan jelas membutuhkan bahasa yang jelas dan tepat. Nah dalam hal ini yang dapat mengantarkan pesan dengan sempurna adalah komunikasi verbal.

Lalu, Apakah Komunikasi Non Verbal Tidak Ada Manfaatnya?

Bukan begitu. Malahan, komunikasi non verbal sebagai pendukung komunikasi verbal untuk lebih memperkuat cara penyampaian pesan yang ingin diluapkan. Oleh sebab itu, Anda akan terlihat jelas dan sangat gamblang bila ada unsur penggabungan antara komuniaksi verbal dengan komuniasi non verbal.

Contoh Komunikasi yang Dibumbui dengan Komunikasi Non Verbal

undangannikahsurabaya.wordpress.com
undangannikahsurabaya.wordpress.com

 

Ok, supaya lebih jelas, saya akan memberikan contoh kehidupan sehari-hari bagaimana penerapan komunikasi verbal yang benar. Tentu saja, setiap komunikasi verbal akan selalu diikuti dengan komuniaksi non verbal. Berikut ulasannya.

Semalam, salah satu sahabat saya ingin sekali mencurahkan permasalahan hidupnya dengan saya. Sebagai mahasiswa komunikasi, saya pun dengan senang hati menerimanya. Ya, masa muda adalah masa yang penuh bunga. Masa-masa yang menuntut untuk mencari dan mencari pasangan teman sejati.

Malam itu, ditemani setampan makanan kami pun menyantapnya. Ia pun lekas menceritakan apa yang tengah dialaminya. Ya, dia baru saja berkenalan dengan salah seorang perempuan yang menurut dia adalah perempuan baik-baik.

Perkenalan tersebut ditujukan untuk menuju pernikahan, Ya pernikahan karena memang sudah waktunya. Di malam itu, Ia pun bercerita bahwa ia telah mengirimkan surat untuk mengajaknya mengenal lebih jauh.

Hari pun dilaluinya, ia bersabar menunggu jawaban. Singkat cerita, Tibalah waktu yang dinanti-nanti, ia pun menerima balasan itu. Hemmmm…. Sepetinya nasib memang belum berpihak. Jodoh belum dipertemukan.

Pihak wanita mengaku bahwa ia belum “sreg” dengan pihak lelaki yang merupakan teman saya sendiri. Dengan bijak, saya pun menasehatinya agar jangan terlalu sedih. Meskipun sudah terlanjur sedih, ya jadikan itu sebuah pelajaran bahwa cinta yang tak membuat sedih hanyalah cinta kepada Allah.

Begitu nashehatku panjang lebar, berharap ia dapat sembuh dan pulih kembali. Perlahan-lahan saya pun menanyainya ikhwal mengapa ia tidak “sreg”. Ia menjawab bahwa ia tidak memberikan keterangan apapun selain hanya jawaban dari pihak wanitanya “saya kurang sreg”.

Itu saja jawabannya berasal dari pihak mediator yang mempertemukan mereka melalui surat. Ya, sebuah surat yang di dalamnya terdapat biodata dan sepakterjang dari kedua pihak yang ingin mengenal lebih jauh.

Setelah itu, saya pun penasaran dengan surat yang dibuat oleh temanku tadi. Telebih saya juga penasaran dengan sosok wanita yang ia ajak saling mengenal itu. Ia pun memperlihatkan kepada saya perihal surat dan sosok yang telah menjadi pilihan hatinya.

Ketika teman saya meminta masukan mengenai dirinya, saya tidak langsung menjawab. Saya malah ingin bercanda terlebih dahulu mengenai surat perkenalannya itu. Saya pun kembali beropini.

Hambatan Komunikasi Verbal 

Sudah saya duga sebelumnya bahwa hal ini akan menjadi kejadian yang lucu dan menggelikan. Bila saya benturkan dengan keilmuan komunikasi, tentu hal ini akan menjadi menarik. Nah, Anda pun juga tahu bahwa tulisan dalam hal ini termasuk komunikasi verbal.

Komunikasi tersebut berisi biodata dari masing-masing pihak. Di dalamnya disebutkan organisasi yang pernah diikuti, tujuan pernikahan dan semua terkait kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pihak.

Namun bila saya amati, dari tulisan tersebut lebih banyak memuat unsur kelebihannya. Padahal menurut saya, pernikahan bukan hanya berbicara kebahagiaan, namun juga berbicara atas kekurangan, dan kerja keras untuk saling memahami dan melengkapi.

Dari segi isi, barangkali itu sudah menjadi lumrah ya, sebab manusia memang hanya ingin menunjukkan kelebihannya saja. Terlepas dari semua itu, memang di dunia ini tidak ada yang sempurna dan semuanya baik.

Ok, kita berlanjut mengenai surat perkenalan tadi. Saya agak kaget ketika pertama kali saya membuka surat perkenalan dari pihak laki-laki atau tepatnya teman saya sendiri. Saya menduga barangkali ini juga menjadi salah satu kelemahan teman saya dalam menyampaikan pesan verbalnya. Benar, Ia tidak terlalu memerhatikan komunikasi non verbalnya, padahal itu penting.

Di surat itu, saya langsung terbayang bahwa surat itu seperti surat lelalu. Jenis huruf arabnya, font tulisannya sampai tata letak layoutnya yang begitu mirip selembaran berita lelayu. Bukan bermaksud mengejek, namun contoh kecil ini perlu kita perhatikan saksama agar kita tidak salah  kesan.

Komunikasi Verbal Dan Non Verbal Sama-sama Berbicara Kesan

Bila berbicara komunikasi, kita tidak akan terlepas juga dari yang namanya kesan. Ya, komunikasi yang kita lakukan banyak mencerminkan kesan baik yang menyejukkan, buram, negatif atau positif?

Bila kesan positif tentu saja akan ada kesesuaian antara komunikasi verbal dengan komunikasi non verbal. Nah, dalam fenomena ini, isi surat memang sudah standar namun berupa jenis font, tata letak, susunan kaligrafinya tidak tepat.

Bayangkan lho ya, surat tersebut adalah surat untuk meminang salah satu pujaan hati. Secara refleks tentu saja harusnya surat bermotif bunga atau paling tidak mengandung warna yang menyejukkan. Ya, sebab wanita nalurinya adalah kelembutan dan keindahan.

Bila dalam surat saja Anda mengalami kendala, tentu saja pesan yang akan disampaikan mungkin tidak tertangkap dengan sempurna. Bisa jadi sebelum membaca pun sudah berprasangka yang tidak-tidak mengenai calon yang ingin dimiliki.

Begitu pentingnya semua elemen komunikasi, hingga setiap komunikator harus benar-benar memperhatikan apa yang disampaikan untuk komunikannya.

Nah, kiranya contoh kecil di atas dapat membuka wawasan kita bahwa dua-duanya sangatlah penting. Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan sesuai apa yang kita inginkan dapat ditangkap sempurna oleh komunikan.

Di sinilah letak komunikasi yang efektif, efisien dan komunikatif. Tanpa hal itu, kemungkinan yang bakal terjadi hanya akan berbeda dengan apa yang kita inginkan. Bahkan, kesalahan kecil di atas akan berdampak buruk bagi jalinan silaturahmi secara individu maupun sosial.

So, selaraskan antara komunikasi verbal dengan komunikasi non verbal!

Tinggalkan komentar