Arti Lagu Manuk Dadali

Analisis Wacana Manuk Dadali
Jsuhartono.blogspot.com

Arti Lagu Manuk Dadali

Penulis tertarik untuk membedah lirik lagu Manuk Dadali. Selain pencipta liriknya seorang penyiar radio, beliau juga seorang jurnalis. Bila sama-sama jurnalis, semoga ada ketepatan makna meskipun secuil. Sebelum melakukan bedah lirik, penulis ingin menyampaikan sedikit terkait bagaimana membedahnya.

Pada dasarnya, kegiatan membedah lirik biasa dilakukan oleh pakar bahasa. Bahasa sendiri dapat dikaji melalui berbagai pisau analisis berupa analisis wacana, framing, isi, ataupun semiotika. Analisis wacana dibedakan menjadi dua, yakni wacana dan wacana kritis. Perbedaan tersebut terletak pada implementasi penelitiannya, wacana kritis tentu saja lebih mendalam dan menyeluruh karena melibatkan wawancara pencipta liriknya secara langsung.

Analisis framing adalah penelitian teks yang digunakan untuk mengetahui arah keberpihakan sebuah tulisan. Framing lebih diidentikkan dengan jendela, di mana jendela berada, di situ pula benda-benda apa saja yang terlihat oleh mata. Sedangkan semiotika adalah penelitian bahasa yang mengaitkan unsur-unsur teks ke dalam satu makna. Jadi, teks awal sampai akhir semua membentuk satu makna yang saling menguatkan.

Pada kesempatan kali ini, penulis cenderung memilih analisis wacana sebagai alat bedah. Mengapa demikian, karena penulis ingin mengetahui makna dibalik teks lirik yang terdapat dalam lirik lagu Manuk Dadali.

Deres juga ulasan terlengkap Lirik, Not Angka dan Tarian Manuk Dadali

Pada bedah lirik ini, sesuai modelnya wacana, penulis tidak menggunakan wawancara sebagai sumber datanya. Penulis hanya memanfaat intepretasi sesuai pandangan subyektif penulis. Perlu diketahui bahwa pemilihan pisau analisisnya tidak harus menggunakan wacana, semua kembali pada pembedah.

***
Terbang melesat tinggi, jauh di awang-awang
Merentang sayapnya, tegak tanpa ragu
Kukunya panjang dan paruhnya melengkung
Siapa yang bisa menyaingi keberaniannya

Gagah perkasa tanpa tandingan
Dihormati dan disegani oleh sesama
Tanpa ragu tanpa takut, besar nyalinya
Menyongsong langit dengan cergas terbangnya

Lambang negara Indonesia adalah burung Garuda (Manuk Dadali). Tidak diragukan lagi, burung Garuda adalah pilihan yang tepat untuk menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat. Bangsa yang disangga berbagai pilar-pilar kebangsaan seperti suku, budaya, agama dan lain sebagainya.

Di atas tiang-tiang bangsa tersebut bangsa Indonesia bertekad menyatu menjadi NKRI. Faktor keberagaman itulah yang dapat mengguncang dunia di atas janji persatuan dalam bingkai kebhinekaan.

Merentang sayapnya merupakan penggambaran bahwa luasnya daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke menambah kekayaan bangsa. Di atas perbedaan itulah bangsa Indonesia semakin yakin bahwa kehidupan berbangsa membutuhkan tolong menolong. Itulah kehebatan rakyat Indonesia, tanpa disuruh semua tergerak untuk membantu bila ada bencana-bencana yang melanda.

Bangsa ini juga, di awal tak segan-segan menjadi sosok dengan sebutan Macan Asia. Garuda dengan macan adalah hewan yang mempunyai kuku panjang dan tajam. Kekuataan inilah yang digunakan bangsa ini untuk konsisten dalam menegakkan keluhuran budi. Bangsa ini hebat karena beradab. Membela negara-negara lain yang bernasib malang nan ditindas. Makna itulah yang terkandung dalam baris ke tiga kukunya panjang dan paruhnya melengkung.

Di masa awal bangsa ini, seluruh rakyat dan pejabatnya seperti tak ada jarak. Semua saling berkontribusi mengobarkan keberanian menyuarakan kebenaran melawan penjajah asing. Karena perjuangan yang tak mengharapkan dari bangsa-bangsa lain itulah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sangat disegani.

Wacana Mauk Dadali daerah Sunda
flickr.com

Burung Garuda, burung paling gagah
Lambang sakti Indonesia jaya
Burung garuda, yang paling tersohor
Senang bersatu, rukun semuanya

Hidup berhimpun tanpa saling iri
Saling menyayangi, tak sungkan membela
Burung garuda adalah lambang kesatriaan
Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia

Burung Garuda adalah lambang burung yang paling gagah. Lambang sakti Indonesia jaya. Lirik tersebut tidak lain menggambarkan rakyat Indonesia agar mengikuti sejarah-sejarah zaman dahulu. Adanya para pahlawan tidak lain lahir karena adanya ketulusan mencintai tanah airnya.

Tanpa ketulusan, kegagahan suatu bangsa tidak akan terbangun melalui individu-individu manusianya. Kegagahan itu sendiri bisa di dapatkan dari keberanian, baik keberanian dalam hal meminta maaf atau memaafkan bila ada kesalahan. Nantinya, kesaktian inilah yang akan membentuk budaya bangsa yang kuat bak lidi yang dikumpulkan menjadi satu.

Terakhir, bangsa ini perlu belajar akan keberanian dan kekuatan burung Garuda. Lambang Garuda adalah lambang kesatriaan yang landasan kehidupannya melalui kasih sayang. Pembelaan ataupun nasehat semua dilakukan atas dasar kasih sayang. Oleh sebab itulah, di tengah riuh-rendahnya gesekan antar anak bangsa saat ini, marilah sejenak menghayati lirik ini. Sudah seharusnya, sesama anak bangsa turut menjaga, menyayangi dan meninggalkan jejak bijak untuk cucu anak bangsa ke depan.

Tinggalkan komentar